Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Evakuasi WNI di China, Pilihan Pesawat Jadi Pertimbangan

Dengan mempertimbangkan jumlah WNI yang perlu dievakuasi, penggunaan pesawat militer maupun sipil dapat dilakukan dengan satu kali penerbangan. Sebanyak satu pesawat Hercules milik TNI dapat menampung sekitar 100 orang.
Surat keterangan dari Persatuan Perhimpunan Pelajar Indonesia China cabang Wuhan tentang kondisi 94 orang WNI di Wuhan, China per 24 Januari 2020./Bisnis-Muhammad Khadafi
Surat keterangan dari Persatuan Perhimpunan Pelajar Indonesia China cabang Wuhan tentang kondisi 94 orang WNI di Wuhan, China per 24 Januari 2020./Bisnis-Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - Terkait wabah virus corna Presiden Joko Widodo, Kamis (30/1/2020) telah menginstruksikan agar segera dilakukan evakuasi terhadap 243 warga negara Indonesia di Hubei, China. Hingga Jumat (31/1/2020) siang pemerintah masih mendiskusikan apakah akan menggunakan pesawat militer atau sipil.

Juru bicara presiden Fadjroel Rachman mengatakan pembahasan terkait pilihan pesawat tengah berjalan. "Itu yang akan diputuskan segera dalam rapat-rapat terkait pada beberapa jam yang akan datang," katanya Fadjroel di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (31/1/2020) siang.

Dengan mempertimbangkan jumlah WNI yang perlu dievakuasi, penggunaan pesawat militer maupun sipil dapat dilakukan dengan satu kali penerbangan. Sebanyak satu pesawat Hercules milik TNI dapat menampung sekitar 100 orang.

"Kalau pakai Hercules bisa pakai 3 unit, jadi bisa satu kali penerbangan," jelas Fadjroel.

Sementata itu pemerintah mencatat terdapat 243 orang WNI di provinsi Hubei. Sebanyak 93 orang di antaranya berdomisili di pusat penyebaran virus corona, atau kota Wuhan. 

Selain persoalan penggunaan alat transportasi untuk evakuasi, pemerintah juga masih membahas soal akses ke kota Wuhan. Pasalnya menurut Perhimpunan Pelajar Indonesia China cabang Wuhan, akses keluar dan masuk kota tersebut telah ditutup oleh pemerintah China. 

Fadjroel mengatakan hal itu membuat evakuasi menjadi tidak menjadi. Proses evakuasi terbentur dengan hubungan kenegaraan. "Ini kan hubungan antarnegara. Tentu tidak semudah berurusan antarprovinsi di Indonesia," kata Fadjroel.

Selain proses evakuasi, pemerintah telah menyiapkan karantina untuk memastikan kondisi seluruh WNI yang berasal dari Hubei tersebut. Secara teknis, Kementerian Kesehatan dan gubernur terkait akan memastikan kegiatan dan proses berjalan dengan aman. 

Sementara itu Kedutaan Besar Republik Indonesia di China telah menyerahkan bantuan dana senilai Rp133,2 juta kepada 9 orang mahasiswa. Bantuan tersebut disalurkan kepada seluruh WNI yang berada di wilayah isolasi untuk kebutuhan logistik. 

Mengutip situs Whiting School of Engineering Johns Hopkins, Jumat (31/1/2020), jumlah pasien virus corona secara global telah naik 25 persen dibandingkan hari sebelumnya, atau menjadi 9.776 orang. Korban meninggal dunia akibat virus naik  25 persen pada periode yang sama menjadi 213 orang.

Berdasarkan situs tersebut, Hubei menjadi wilayah penyebaran terbesar, dengan 5.806 orang terinfeksi virus corona dan 204 orang meninggal dunia. Singapura dan Malaysia, negara tetangga Indonesia terkonfirmasi memiliki pasien terinfeksi, masing-masing sebanyak 10 dan 8 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper