Bisnis.com, JAKARTA - Ford Motor berencana untuk melanjutkan produksi pada 10 Februari 2019 di fasilitas manufaktur di China dengan mitra usaha patungan Chongqing Changan Automobile.
Hal ini disampaikan oleh seorang juru bicara pabrikan mobil asal Amerika Serikat tersebut mengatakan pada Rabu (29/1/2020).
Dikutip dari Reuters Rencana produksi untuk pabrik-pabriknya di Chongqing dan Hangzhou datang ketika pemerintah China memperpanjang liburan tahun baru Imlek.
Pemerintah China sendiri memperpanjang libur untuk mengendalikan virus corona yang telah menewaskan lebih dari 130 orang di Cina.
Di sisi lain, Renault juga bakal melakukan hal yang sama. Pabrikan asal Prancis itu bakal kembali memulai produksi di pabriknya di Wuhan--pusat penyebaran virus Corona China pada 10 Februari 2020. Di sana pabrik Renault dijalankan oleh perusahaan lokal Dongfeng Group.
Sebelumnya, Dikutip dari Reuters, Selasa (28/1/2020), sejumlah pabrikan global yang memiliki fasilitas produksi di Negeri Tirai Bambu dinilai bakal terdampak akibat penyebaran virus tersebut.
Produsen otomotif global asal Jepang, Honda Motor, tercatat memiliki tiga pabrik di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China. Seperti diketahui, wabah mematikan tersebut berawal dari Wuhan yang saat ini akhirnya ditutup.
Honda Motor pun berencana untuk mengevakuasi beberapa stafnya di kota tersebut.
Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pun angkat bicara terkait kondisi tersebut. Dia memperingatkan bahwa kinerja perusahaan dan produksi pabrik bakal terdampak signifikan akibat wabah yang telah mengguncang pasar global tersebut. Apalagi, China merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua Jepang.
Dampak Corona, Ford Lanjutkan Produksi di China Mulai 10 Februari
Ford Motor berencana untuk melanjutkan produksi pada 10 Februari 2019 di fasilitas manufaktur di China dengan mitra usaha patungan Chongqing Changan Automobile.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Setyo Aji Harjanto
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium