Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Virus Corona 29 Januari: 5.974 Kasus, 132 Orang Meninggal di China

Sebanyak 132 orang tewas di China karena virus corona
Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin (27/1/2020)./Antara
Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin (27/1/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada hari Rabu  (29/1/2020), bahwa jumlah kematian akibat wabah  virus corona di negara itu telah meningkat menjadi 132 pada akhir Selasa (28/1/2020), dengan 1.459 kasus baru lainnya dikonfirmasi.

Jumlah total kasus virus corona yang dikonfirmasi di China mencapai 5.974 pada akhir Selasa (28/1/2020), kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/1/2020).

Sementara itu, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa China mampu mengatasi virus corona "mengerikan" yang telah menewaskan lebih dari 100 orang, tetapi kekhawatiran dunia internasional meningkat ketika wabah itu menyebar ke seluruh dunia.

Dari Prancis hingga Jepang, pemerintah mengorganisir evakuasi warganya, sementara Hong Kong berupaya menghentikan sementara hubungan kereta api dan feri dengan China daratan.

Amerika Serikat (AS) menyatakan sedang memperluas pengawasan kedatangan dari China dari lima menjadi 20 bandara dan Menteri Kesehatan Alex Azar mengatakan tidak ada yang "tidak masuk akal" dalam hal memberlakukan pembatasan perjalanan lebih lanjut seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (29/1/2020).

Di antara negara-negara yang mengevakuasi warga negaranya dari Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang di China tengah tempat wabah dimulai, adalah AS.

Kedutaan Besar AS di Beijing menyatakan sebuah pesawat carteran akan menjemput staf konsulernya pada hari ini. Sedangkan, Komisi Eropa menyatakan akan membantu mendanai dua pesawat untuk menerbangkan warga negara UE pulang dan  250 warga negara Perancis berangkat pada penerbangan pertama.

Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Xi bertemu di Beijing untuk membahas bagaimana melindungi warga China dan orang asing di daerah yang terkena virus dan kemungkinan alternatif evakuasi, kata juru bicara WHO.

"Virus itu iblis dan kita tidak bisa membiarkan iblis bersembunyi," kata televisi pemerintah mengutip Xi.

Badan PBB itu kemudian menyatakan bahwa China telah sepakat bahwa WHO dapat mengirim tim ahli internasional "sesegera mungkin" untuk meningkatkan pemahaman tentang virus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper