Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona sudah Jangkiti 830 Orang, 25 Meninggal, 34 Sembuh Total

China mengkonfirmasi 830 kasus pasien yang terinfeksi virus corona hingga kemarin, sementara jumlah korban tewas meningkat menjadi 25 orang, menurut Komisi Kesehatan Nasional negara itu.
Staf medis membawa kotak ketika mereka berjalan di rumah sakit Jinyintan, tempat pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh strain baru coronavirus sedang dirawat, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 10 Januari 2020. Foto diambil 10 Januari 2020./Reuters
Staf medis membawa kotak ketika mereka berjalan di rumah sakit Jinyintan, tempat pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh strain baru coronavirus sedang dirawat, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 10 Januari 2020. Foto diambil 10 Januari 2020./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - China mengkonfirmasi 830 kasus pasien yang terinfeksi virus corona hingga kemarin, sementara jumlah korban tewas meningkat menjadi 25 orang, menurut Komisi Kesehatan Nasional negara itu.

Badan itu mengatakan pihak berwenang juga memeriksa 1.072 kasus yang diduga terkena virus tersebut.
Virus, yang dimulai di kota Wuhan di provinsi Hubei, telah menyebar ke kota-kota besar lainnya termasuk Beijing, Shanghai, dan Hong Kong.

Kasus itu telah dikonfirmasi di Singapura, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin menyebut wabah itu dalam status "darurat di Cina" tetapi tidak menyatakan epidemi secara internasional.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan jumlah kematian direvisi naik setelah delapan kematian baru kemarin dan terdapat 259 kasus baru dilaporkan di seluruh negeri.

Dari total 830 kasus yang dikonfirmasi, 177 dalam kondisi serius, tambahnya,Sedangkan sebanyak tiga puluh empat orang telah disembuhkan dan dipulangkan.

Untuk menahan wabah itu, pemerintah setempat di Wuhan, sebuah kota berpenduduk 11 juta orang, telah menangguhkan sebagian besar operasi transportasi kemarin, termasuk penerbangan keluar, dan orang-orang diberitahu untuk tidak bepergian.

Beberapa jam kemudian, Huanggang, sebuah kota berpenduduk sekitar 7 juta orang, mengumumkan tindakan serupa.

"Proteksi terhadap 11 juta orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat," kata Gauden Galea, perwakilan WHO di Beijing seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (24/1/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper