Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Jiwasraya: 4 Dirut Perusahaan Investasi Dipanggil Kejagung

Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memanggil empat Direktur Utama pihak swasta sebagai saksi terkait perkara tindak pidana korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memanggil empat Direktur Utama pihak swasta sebagai saksi terkait perkara tindak pidana korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
 
Keempat Direktur Utama yang dijadwalkan untuk diperiksa tim penyidik Kejagung hari ini Rabu 22 Januari 2020 adalah Rudolfus Pribadi Agung Sujagad (Dirut PT Jasa Capital Asset Management), Ferry Budiman (Dirut PT Ciptadana Sekuritas), Joko Hartono (Dirut PT Maxima Integra), dan  Fahyudi Djaniatmadja (Dirut PT Millenium Capital Management).
 
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung  Hari Setiyono mengaku masih belum mengetahui para saksi tersebut hadir atau tidak pada pemeriksaan hari ini, namun dia memastikan surat panggilan para saksi sudah dikirim beberapa hari lalu.
 
"Semuanya akan diperiksa sebagai saksi hari ini terkait kasus korupsi Jiwasraya," tuturnya, Rabu (22/1).
 
Selain itu, lima nama saksi lain yang dipanggil tim penyidik adalah Koordinator Marketing PT OSO Management Investasi Ita Puspo, mantan Kepala Bagian Pengembangan Dana PT Asuransi Jiwasraya Lusiana, mantan Kepala Divisi Investasi PT Asuransi Jiwasraya Dony S Karyadi. Ditambah dua Direktur dari PT GAP Asset Management Muhammad Karim dan Soehartanto.
 
Beberapa waktu lalu Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin menyebutkan bahwa PT Asuransi Jiwasraya diduga melanggar prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi melalui investasi pada aset dengan risiko tinggi untuk mengejar high return.
 
Burhanuddin menjelaskan PT Asuransi Jiwasraya telah menempatkan saham sebanyak 22,4 persen senilai Rp5,7 triliun dari Aset Finansial. Menurutnya, dari jumlah tersebut, 5 persen dana ditempatkan pada saham perusahaan dengan kinerja baik (LQ 45) dan 95 persen dana sisanya ditempatkan di saham berkinerja buruk.
 
Burhanuddin menambahkan PT Asuransi Jiwasrayajuga menempatkan reksadana 59,1 persen dengan nilai mencapai Rp14,9 triliun dari Aset Finansial. Menurutnya, dari jumlah tersebut, hanya 2 persen yang dikelola oleh manager investasi Indonesia dengan kinerja baik dan 98 persen sisanya dikelola oleh manager investasi dengan kinerja buruk.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper