Bisnis.com, KUDUS, Jateng - Semua daerah di Tanah Air diimbau untuk mengikuti perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Imbauan itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo agar semua daerah di Tanah Air lebih siap siaga ketika terjadi bencana alam.
"Seandainya terjadi hujan cukup lebat, maka warga yang berada di daerah rawan bencana tentunya lebih aman untuk diungsikan sementara," kata Doni ketika menghadiri acara penanaman pohon di Pegunungan Patiayam, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Rabu (15/1/2020).
Doni juga menyarankan masyarakat untuk mengikuti instruksi kepala desa yang meminta warganya mengungsi pada kondisi tertentu.
Terutama, kata dia, warga yang rumahnya berada di dekat tebing-tebing, di tepi tebing, maupun di bawah tebing untuk mewaspadai bencana tanah longsor.
"Antardaerah juga diminta untuk saling berkoordinasi untuk saling memberikan informasi. Jika hujan di hulu tinggi, maka di bagian hilir harus mengikuti perkembangan," kata Doni.
Ketika di bagian hilir tidak ada hujan, sedangkan di bagian hulu hujan lebar, kata Doni, maka harus terinformasikan dengan baik.
Masyarakat juga disarankan mengecek anak sungai serta susur sungai guna mendeteksi kemungkinan adanya anak sungai yang tersumbat sehingga ketika debit air meningkat berpotensi menimbulkan permasalahan, seperti air melimpas ke pemukiman warga.
Doni mengingatkan bahwa hampir semua daerah di Indonesia memiliki potensi bencana alam, seperti banjir karena adanya alih fungsi lahan.
"Hampir semua daerah di Indonesia juga mengalami banjir bandang dan tanah longsor selama dua tahun terakhir, sehingga semua harus waspada," demikian Doni Monardo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel