Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eks Penasehat Obama Ingatkan China Ancaman Jangka Panjang Paling Serius bagi AS

China memiliki program jangka panjang yang strategis sekaligus merupakan ancaman paling serius bagi Amerika Serikat di masa datang, menurut mantan penasihat keamanan nasional AS.
Bendera AS dan China di booth American International Chamber of Commerce (AICC) pada pemeran perdagangan internasional di Beijing, China, 28 Mei 2019./Reuters-Jason Lee
Bendera AS dan China di booth American International Chamber of Commerce (AICC) pada pemeran perdagangan internasional di Beijing, China, 28 Mei 2019./Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - China memiliki program jangka panjang yang strategis sekaligus merupakan ancaman paling serius bagi Amerika Serikat di masa datang, menurut mantan penasihat keamanan nasional AS.

"China memiliki program jangka panjang yang strategis," ujar James Jones, seorang mantan pejabat penasihat Badan Keamanan Nasional (NSA) di bawah mantan Presiden Barack Obama. Karena itu, ujarnya, AS harus menanggapinya dengan sangat serius.

Program China adalah "menguasai secara penuh warga negaranya yang menggunakan teknologi," katanya di Atlantic Council Global Energy Forum di Abu Dhabi kemarin seperti dikutip CNBC.com, Senin (13/1/2020).

"Mereka membuat kemajuan luar biasa untuk mengendalikan setiap warga negara, apa pun yang mereka lakukan," katanya.

Menurutnya, China memiliki nilai kewarganegaraan yang hebat yang akan memengaruhi pekerjaan mereka dimana saja berada sebagaimana nilai-nilai sosial China. Tempat mereka bergerak itu menakutkan, katanya.

“Mereka bahkan jelas ingin mengekspor nilai-nilai itu ke negara lain,” katanya.

Efek kuda Troya

Menurut Jones Beijing menggunakan strategi "kuda Troya" untuk mendapatkan pengaruh di "banyak bagian dunia."

"Mereka menembus ekonomi, mereka membeli semua yang mereka bisa, membayar semua orang yang mereka bisa ... mendapatkan keuntungan ekonomi sebanyak yang mereka bisa dan kemudian membuat menggugat perilaku pemerintah," katanya. Sika itu adalah sesuatu yang harus direspon AS, kata Jones.

“Salah satu hal yang membuat saya sedikit khawatir adalah bahwa kita telah berhenti berbicara tentang nilai-nilai di dunia ... bahkan di negara-negara demokratis. Kita harus berbicara tentang hak asasi manusia,” katanya.

Ditanya apakah AS harus mendukung demonstran di Hong Kong bahkan jika hal itu berisiko bagi pembicaraan perdagangan dengan China, Jones mengatakan: "Apakah perdagangan lebih penting daripada nilai-nilai kemanusiaan?"

Dia mencatat bahwa AS tidak berdagang dengan Uni Soviet selama Perang Dingin sampai Tembok Berlin runtuh dan rezim runtuh.

"Tapi dalam kasus China, kami tertidur dan mereka membuat kemajuan yang mencengangkan, dan tiba-tiba mereka murni jadi pesaing," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper