Bisnis.com, JAKARTA - Negosiasi tahap kedua dari kesepakatan perdagangan AS-China yang tertunda akan segera dimulai, tetapi hasilnya kemungkinan menunggu sampai setelah pemilihan presiden tahun ini, ujar Presiden Donald Trump.
Pernyataan Trump itu keluar beberapa hari sebelum utusan perdagangan Beijing dijadwalkan tiba di Washington untuk menandatangani perjanjian "fase satu". Hal itu menunjukkan adanya jeda dalam perang dagang selama hampir dua tahun antara kedua belah pihak.
Pemimpin AS itu juga secara terbuka meragukan apakah petani Amerika Serikat akan dapat memasok China dalam bentuk ekspor hasil pertanian dalam jumlah besar sebagai bagian dari kesepakatan itu.
"Kami akan segera memulai negosiasi tahap dua. Ini akan membutuhkan sedikit waktu," kata Trump kepada wartawan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (10/1/2020).
"Saya pikir saya mungkin ingin menunggu untuk menyelesaikannya sampai setelah pemilihan presiden karena saya pikir kita bisa membuat kesepakatan sedikit lebih baik, bahkan mungkin kesepakatan yang jauh lebih baik," katanya.
Setelah upaya untuk mencapai kesepakatan menyeluruh terbukti sulit dilakukan tahun lalu, kedua belah pihak sepakat pada bulan Desember untuk kesepakatan parsial yang hanya membahas beberapa keluhan Washington tentang praktik perdagangan China.
Baca Juga
Sebagai bagian dari kesepakatan "Fase Satu", China telah berkomitmen untuk meningkatkan pembelian minimal senilai US$200 miliar selama dua tahun ke depan dari Amerika Serikat. Pembelian itu termasuk senilai US$50 miliar dalam bentuk ekspor pertanian tambahan, menurut Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Ekspor pertanian AS tahunan ke China memuncak pada 2012 yang mencapai nilai US$26 miliar saat harga komoditas lebih tinggi.
"Pertanyaan besar yang saya miliki adalah apakah petani akan dapat memasok lebih banyak," kata Trump. "Ini kontrak terbesar yang pernah ditandatangani."
Sebelumnya kementerian perdagangan China mengonfirmasi bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He akan melakukan perjalanan ke Washington minggu depan untuk menandatangani perjanjian "Fase Satu".
Pasar menyambut baik dengan meredanya friksi perdagangan antara Washington dan Beijing.