Bisnis.com, JAKARTA – Kekeringan dan kebakaran hebat yang melanda Australia tampaknya belum akan segera berakhir. Pasalnya Badan cuaca Australia mengatakan belum ada tanda-tanda cuaca dingin atau curah hujan yang signifikan dalam beberapa bulan ke depan.
Pihak yang berwenang telah menyampaikan bahwa hanya hujan lebat yang akan menghentikan kebakaran hutan yang menyapu seluruh negeri.
“Tidak ada yang menunjukkan bahwa segala sesuatunya akan menjadi dingin selama beberapa bulan ke depan," kata Karl Braganza, Kepala Pengawasan Iklim di Biro Meteorologi kepada wartawan dalam briefing tentang tinjauan iklim 2019 lembaga itu, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/1/2020).
“Saya optimistis mengatakan kondisinya cenderung kurang kering,” kata Braganza. “Tidak ada indikasi bahwa kita akan melihat secara signifikan curah hujan di atas rata-rata.”
Australia telah berjuang melawan kebakaran hutan besar selama berminggu-minggu. Kekeringan selama tiga tahun terakhir membuat pedesaan menjadi kering. Para ahli juga mengaitkannya dengan perubahan iklim telah membantu memicu krisis.
Lebih dari 10,3 juta ha lahan - wilayah seluas Korea Selatan - telah hancur sejak September akibat kebaran yang menewaskan sedikitnya 26 orang serta membunuh atau melukai kira-kira satu miliar hewan, termasuk ternak.
Lebih dari 100 titik api masih tetap menyala dan pihak berwenang mengatakan bahwa kebakaran terbesar hanya akan disiram oleh curah hujan yang signifikan. Laporan tahunan biro tersebut juga mengkonfirmasi bahwa 2019 adalah tahun terpanas dan terpanas di Australia.