Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan Roket Hujani Basis Militer AS di Irak

Serangan terjadi menyusul tewasnya komandan militer Iran dan pemimpin kelompok militan Irak dalam sebuah serangan udara oleh AS.
Seorang tentara AS berjaga di sebuah basis militer AS di Mosul, Irak, Selasa (14/2/2017)./Reuters-Khalid al Mousily
Seorang tentara AS berjaga di sebuah basis militer AS di Mosul, Irak, Selasa (14/2/2017)./Reuters-Khalid al Mousily

Bisnis.com, JAKARTA — Serangan roket terjadi di sebuah daerah Jadriya dan basis militer AS di Baghdad, Irak, Sabtu (4/1/2020) malam.

Militer Irak menyampaikan beberapa roket jatuh di dalam Green Zone, yang dijaga dengan ketat, dan basis militer Balad.

"Beberapa roket menyasar Celebration Square dan area Jadriya di Baghdad, dan basis militer Balad di Provinsi Salahuddin, tapi tidak ada korban jiwa. Detail lebih lanjut menyusul," demikian pernyataan resmi militer Irak seperti dilansir Reuters, Minggu (5/1).

Hingga kini, masih belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sementara itu, kelompok militan Irak Kataib Hezbollah memperingatkan aparat keamanan Irak untuk tidak mendekati basis militer AS di negara tersebut.

"Aparat keamanan harus menjauh dari basis AS dengan jarak tidak kurang dari 1.000 meter mulai Minggu (5/1) sore," ujar kelompok militan tersebut seperti dilaporkan stasiun televisi Lebanon, al-Maydeen.

Memanasnya tensi di Timur Tengah dipicu oleh tewasnya komandan militer Iran Qassem Soleimani dan pemimpin kelompok militan Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang mendapat sokongan dari Iran, dalam sebuah serangan udara oleh militer AS di bandara Baghdad, Irak, Jumat (3/1).

Soleimani adalah kepala Quds Force, sayap internasional Garda Revolusi Iran, dan arsitek di balik menyebarnya pengaruh Iran di Timur Tengah. Adapun al-Muhandis merupakan pemimpin de facto kelompok paramiliter yang memayungi Popular Mobilisation Forces (PMF) Irak.

Komandan Garda Revolusi Iran di Provinsi Kerman, Abuhamzah, juga telah menyinggung keberadaan sejumlah target dalam rencana serangan balik terhadap terbunuhnya Soleimani.

"Selat Hormuz adalah titik penting bagi Barat dan banyak kapal perusak serta kapal perang AS melewatinya," ucapnya seperti dilansir Tasnim.

Jenazah Soleimani dan al-Muhandis diarak ke kota-kota suci di Irak bagi para penganut Syiah. Prosesi ini diikuti oleh ribuan orang, termasuk Perdana Menteri (PM) Irak Adel Abdul Mahdi.

Soleimani akan dimakamkan di kampung halamannya di Kerman, tenggara Iran, pada Selasa (7/1). Sementara itu, al-Muhandis dan militan Irak lainnya yang juga tewas dalam serangan tersebut bakal dimakamkan di Najaf, Irak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper