Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembajakan di Selat Malaka-Singapura Meningkat Hampir 4 Kali Lipat

Kasus pembajakan di sepanjang selat Malaka hingga Singapura, salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia, dilaporkan melonjak sepanjang tahun ini.
/euclidilibrary.org
/euclidilibrary.org

Bisnis,.com JAKARTA -- Kasus pembajakan di sepanjang selat Malaka hingga Singapura, salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia, dilaporkan melonjak sepanjang tahun ini.

Kelompok pengawas yang melacak keamanan maritim, ReCAAP ISC, mencatat bahwa insiden di sepanjang choke point atau titik sempit jalur pengiriman laut meningkat menjadi 30 dari 8 kasus pada tahun lalu.

Ini merupakan angka tertinggi sejak 104 insiden yang tercatat pada 2015 berdasarkan data grup tersebut.

ReCAAP memperingatkan dalam catatannya yang dirilis Rabu (25/12), tentang kemungkinan serangan lebih lanjut karena para pelaku belum ditangkap dan bahwa pihaknya sangat prihatin atas peningkatan insiden pembajakan.

Selat Malaka yang membentang di di sepanjang pesisir barat daya semenanjung Malaysia, membentang ke timur melewati Singapura, merupakan pusat pengisian bahan bakar kapal utama di Asia.

Di lokasi ini, berbagai jenis komoditas yang berasal dari Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika saling bersilangan dengan pengangkut massal dan kapal kargo yang dimuat dengan barang jadi.

Lokasi selat yang terletak di antara lautan India dan Pasifik telah menjadikannya salah satu pusat perdagangan dan penyimpanan bahan bakar utama di Asia.

"Lebih dari 140.000 kapal yang lebih besar dari 75 ton bruto tiba di pelabuhan Singapura pada 2018, naik 7% dari 10 tahun lalu," menurut data dari Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura, dikutip melalui Bloomberg, Jumat (27/12).

Salah satu peristiwa terbaru dilaporkan 25 Desember di atas kapal tanker minyak Stena Immortal.

Enam orang tak bersenjata naik ke kapal yang menuju Singapura, tetapi lolos dengan tangan kosong dengan kapal kecil setelah sistem alarm diaktifkan, menurut ReCAAP.

Menurut laporan tahunan 2018 ReCAAP, tahun lalu tercatat total  61 insiden pembajakan dilaporkan terjadi di Asia Tenggara, dibandingkan dengan 84 pada 2017 dan 70 pada 2016.

Kelompok ini mengklasifikasikan insiden sebagai kejadian aktual ketika perampok naik ke atas kapal, terlepas dari apakah mereka mengambil sesuatu dari kapal atau kru.

Angka-angka itu juga termasuk insiden percobaan pembajakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper