Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketidakpastian Redupkan Potensi Keuntungan Industri China

Keuntungan perusahaan di sektor industri China tumbuh pada laju tercepat pada November selama delapan bulan terakhir, namun lesunya permintaan domestik tetap menjadi risiko untuk tahun depan.
Yuan/Bloomberg
Yuan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Keuntungan perusahaan di sektor industri China tumbuh pada laju tercepat selama delapan bulan terakhir pada November 2019, namun lesunya permintaan domestik tetap menjadi risiko untuk tahun depan.

Data Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan bahwa keuntungan industri pada November naik 5,4% secara tahunan menjadi 593,9 miliar yuan atau senilai US$84,93 miliar.

Ekspansi ini menghentikan penurunan berturut-turut selama tiga bulan dengan angka terakhir di mana profit industri turun 9,9% pada Oktober.

Sektor industri China menghadapi tekanan terus-menerus dalam satu tahun terakhir, dengan produsen berjuang melawan permintaan yang lesu dan sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat.

Tetapi survei aktivitas pabrik baru-baru ini menunjukkan pemulihan yang baru terjadi di sektor manufaktur, mengikuti langkah-langkah stimulus Beijing yang dipercepat untuk pertumbuhan yang stabil.

"Untuk Januari-November, perusahaan industri mencetak untung 5,61 triliun yuan, turun 2,1% dari tahun sebelumnya, tetapi sedikit lebih baik dari penurunan 2,9% dalam 10 bulan pertama," menurut NBS, dikutip melalui Reuters, Jumat (27/12).

Menurut seorang pejabat NBS, Zhu Hong, ekspansi ini sebagian besar disebabkan oleh percepatan produksi dan penjualan, sementara harga pabrik (factory-gate prices) berkontraksi pada laju yang lebih lambat.

Namun dia mengingatkan bahwa rebound mungkin bukan indikasi pemulihan berkelanjutan.

"Meskipun pertumbuhan positif, kita harus melihat bahwa tekanan ke bawah pada perekonomian saat ini masih besar. Volatilitas dan ketidakpastian pertumbuhan laba masih ada karena beberapa faktor seperti permintaan pasar dan harga industri," tulis Zhu dalam sebuah pernyataan yang dirilis bersama data.

Pada periode yang sama, laba perusahaan industri milik negara naik 0,6% dari tahun sebelumnya, membalikkan tren yang menurun sepanjang semester dua tahun ini.

Di sisi lain, laba perusahaan industri swasta turut mencatatkan percepatan pertumbuhan yang signifikan.

Secara sektoral, industri kimia, pengolahan minyak bumi dan baja melaporkan pemulihan laba pada November berkat permintaan pasar yang meningkat dan kenaikan harga.

Analis Nomura memperkirakan lonjakan pertumbuhan laba industri hanya berumur pendek, mengingat hambatan pertumbuhan yang kuat dan ketidakpastian yang masih meningkat di tengah-tengah ketegangan perdagangan AS-China.

"Dalam pandangan kami, Beijing kemungkinan akan terus meluncurkan langkah-langkah pelonggaran moderat di tengah ruang kebijakan yang terbatas," tulis analis Nomura dalam sebuah laporan setelah data dirilis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper