Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unjuk Rasa Belum Berakhir, Penumpang Bandara Hong Kong Terendah dalam 10 Tahun

Realisasi jumlah penumpang di bandara Hong Kong pada November 2019, menjadi yang terendah sejak Juni 2009.
Calon penumpang mencoba mengamankan diri ketika para polisi anti huru-hara tiba di luar Hong Kong International Airport, Hong Kong, China, Minggu (1/9/2019)./Reuters-Anushree Fadnavis
Calon penumpang mencoba mengamankan diri ketika para polisi anti huru-hara tiba di luar Hong Kong International Airport, Hong Kong, China, Minggu (1/9/2019)./Reuters-Anushree Fadnavis

Bisnis.com, JAKARTA — Hong Kong International Airport mencatatkan penurunan jumlah penumpang paling dalam sejak lebih dari 10 tahun terakhir pada November 2019.
 
Reuters melaporkan Minggu (15/12/2019), data Civil Aviation Departement (Departemen Penerbangan Sipil) Hong Kong menyebutkan jumlah penumpang yang menggunakan bandara tersebut hanya sedikit di atas 5 juta orang. Angka tersebut jatuh 16,2 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
 
Penurunan ini sekaligus menjadi yang terbesar sejak Juni 2009, ketika jumlah penumpangnya menyusut hingga 18,7 persen. 
 
Secara khusus, ada penurunan lebih dari 12 persen dalam 3 bulan sebelum November 2019. 
 
Terkait hal ini, pihak otoritas bandara Hong Kong menyatakan tak akan memberikan komentar tambahan terhadap data yang telah diumumkan. 
 
Kota pelabuhan itu sudah dirundung aksi unjuk rasa besar sejak Juni 2019. Pada Agustus 2019, operasional bandara bahkan sempat terganggu demonstrasi, yang membuat penerbangan tertunda dan banyak penumpang terlantar. 
 
Pada Minggu (8/12), ratusan ribu warga Hong Kong turun ke jalan untuk memprotes kebijakan China yang dipandang menekan kebebasan dan demokrasi di kota itu. Seperti diketahui, sejak diserahkan oleh Inggris ke China pada 1997, Hong Kong menerapkan One Country, Two Systems.
 
Pemerintah China menuding asing mengompori warganya dan mengintervensi urusan Hong Kong. Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam tengah bertandang ke Beijing untuk membahas kondisi politik dan ekonomi Hong Kong serta bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper