Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Khofifah Pastikan Telur dari Jawa Timur Lewati Good Farming Practices

Pemerintah Jawa Timur meminta masyarakat tidak khawatir mengkonsumsi telur yang dihasilkan wilayah ini setelah adanya penelitian yang menemukan telur ayam lepas liar di Tropodo, Sidoarjo tercemar racun dioksin.
Telur ayam ditampilkan saat aksi aktivis lingkungan Ecoton terkait dioksin yang dihasilkan dari pembakaran sampah plastik di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/11/2019). Dalam aksinya mereka menyerukan agar pemerintah menegakkan aturan terkait larangan bakar sampah plastik karena diduga akibat pembakaran sampah plastik ini menyebabkan ayam kampung di Tropodo, Sidoarjo terancam teracuni dioksin dan berdampak pada telur yang dihasilkannya./Antara
Telur ayam ditampilkan saat aksi aktivis lingkungan Ecoton terkait dioksin yang dihasilkan dari pembakaran sampah plastik di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/11/2019). Dalam aksinya mereka menyerukan agar pemerintah menegakkan aturan terkait larangan bakar sampah plastik karena diduga akibat pembakaran sampah plastik ini menyebabkan ayam kampung di Tropodo, Sidoarjo terancam teracuni dioksin dan berdampak pada telur yang dihasilkannya./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jawa Timur meminta masyarakat tidak khawatir mengkonsumsi telur yang dihasilkan wilayah ini setelah adanya penelitian yang menemukan telur ayam lepas liar di Tropodo, Sidoarjo tercemar racun dioksin.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan Tropodo bukan wilayah penghasil telur. Sampel yang digunakan dalam penelitian di wilayah itu berasal dari ayam kampung yang dalam perawatannya lepas liar.

"Kami ingin sampaikan bahwa telur dari peternakan ayam petelur Jawa Timur semua sudah melalui good farming practices. Aman dan sehat," kata Khofifah di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Menurutnya, saat ini Jawa Timur memproduksi 8,2 miliar telur setiap tahun. Dari jumlah ini sebanyak 2,8 miliar dikirim kesejumlah wilayah di Indonesia.

"Tropodo bukan penghasil telur. Jadi pasti [hasil produksinya] tidak ke pasar. Di Tropodo ini penghasil tahu," katanya.

Sebelumnya, telah terbit laporan yang menyebutkan telur ayam yang dilepas liar di Tropodo tercemar racun dioksin. Penyebab tercemarnya dikarenakan penggunaan limbah plastik sebagai bahan bakar pengolahan tahu. Limbah pembakaran menyebabkan tercemarnya lingkungan di sekitar pabrik.

Khofifah menyebut saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pertamina. Dengan Pertamina koordinasi terkait penggantian sumber energi bagi pabrik tahu di Tropodo. Sejumlah alternatif disiapkan seperti penggunaan gas cair ataupun gas bumi. Alternatif lainnya menggunakan sisa palet kayu, hingga sekam.

Sedangkan dengan kementerian terkait adanya impor sampah plastik. Mantan Menteri Sosial itu menyebut tidak ada dasarnya ada sampah plastik yang masuk Indonesia.

Diketahui adanya sampah plastik merupakan ikutan dari impor sampah kertas yang digunakan industri kertas di Jawa Timur.

"Sampah plastik itu adalah ikutan dari impor sampah kertas yang menjadi bahan baku industri kertas di Jawa Timur sebagian besar ada di Mojokerto. Kami waktu itu sudah menyampaikan bahwa tidak ada regulasi yang membenarkan sampah plastik diimpor," tambah Khofifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper