Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cincin Oscar Wilde Ditemukan Setelah Dua Dekade Dicuri

Universitas Oxford pada hari Senin menyatakan bahwa cincin emas yang diberikan penulis Oscar Wilde kepada teman dekatnya akan dikembalikan setelah hampir dua dekade dicuri dari Magdalen College tempat Wilde belajar.
Pemandangan makam Oscar Wilde yang telah direnovasi selama upacara di pemakaman Pere Lachaise di Paris 30 November 2011/REUTERS-Charles Platiau
Pemandangan makam Oscar Wilde yang telah direnovasi selama upacara di pemakaman Pere Lachaise di Paris 30 November 2011/REUTERS-Charles Platiau

Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Oxford pada hari Senin menyatakan bahwa cincin emas yang diberikan penulis Oscar Wilde kepada teman dekatnya akan dikembalikan setelah hampir dua dekade dicuri dari Magdalen College tempat Wilde belajar.

Dilansir dari Reuters, Selasa (19/11/2019), Mark Blandford-Baker, dari home bursar di Magdalen College mengatakan bahwa detektif seni Belanda Arthur Brand telah mendapatkan kembali cincin itu dan akan diserahkan pada 4 Desember.

Pita persahabatan 18 karat itu diberikan bersama oleh Wilde dan sesama mahasiswa Reginald Harding kepada William Ward pada tahun 1876 ketika mereka kuliah.

Barang itu dicuri pada 2002 oleh pembersih Eamonn Andrews, yang menjualnya seharga 150 poundsterling atau US$194. 

Semenjak saat itu, keberadaan barang itu menjadi misteri dan diyakini secara luas telah dilebur. Harganya kira-kira 35.000 poundsterling pada saat itu.

“Kami sangat senang memilikinya kembali. Bertahun-tahun yang lalu polisi mengira itu mungkin telah dilebur oleh seseorang yang tidak menyadari signifikansinya," kata Blandford-Baker.

Band ini menyandang inisial Wilde, penulis karya The Picture of Dorian Grey dan The Importance of Being Earnest, serta sebuah tulisan Yunani yang mengatakan, "Hadiah cinta, untuk orang yang ingin cinta".

Detektif Arthur Brand telah membantu memulihkan beberapa karya seni utama, termasuk lukisan karya Pablo Picasso yang dicuri dari kapal pesiar milik pemilik pribadi Saudi di Perancis pada 1999.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper