Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SoftBank Akan Bangun Raksasa Internet Jepang US$30 Miliar

Setelah mengucurkan miliaran dolar untuk mendukung beberapa startup di seluruh dunia, Son kini merancang sebuah kesepakatan untuk menciptakan internet raksasa Jepang yang dapat berkompetisi dengan pesaing global seperti Google dan Amazon Inc.
Chief Executive SoftBank Group Corp Masayoshi Son menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, Jepang, Senin (5/11/2018)./Reuters-Kim Kyung-Hoon
Chief Executive SoftBank Group Corp Masayoshi Son menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, Jepang, Senin (5/11/2018)./Reuters-Kim Kyung-Hoon

Bisnis.com, JAKARTA - Masayoshi Son belum selesai dengan ambisinya.

Setelah mengucurkan miliaran dolar untuk mendukung beberapa startup di seluruh dunia, Son kini merancang sebuah kesepakatan untuk menciptakan internet raksasa Jepang yang dapat berkompetisi dengan pesaing global seperti Google dan Amazon Inc.

SoftBank Group Corp. menggabungkan bisnis internet Yahoo Jepang, dengan Line Corp. dalam kesepakatan yang mendorong valuasi layanan pesan terkemuka di negeri sakura itu sebesar US$11,5 miliar.

SoftBank dan Naver Corp., perusahaan pemilik Line asal Korea Selatan, akan mengubah Line menjadi perusahaan tertutup dan menggabungkan Line dan Yahoo Japan dalam sebuah perusahaan gabungan.

Setelah merger, perusahaan gabungan yang akan diberi nama Z Holdings Corp ini, dapat saling berbagi sumber daya teknis, akses data yang lebih luas, serta kesempatan investasi yang lebih banyak di bidang-bidang penting seperti kecerdasan buatan.

Co-CEO Line Takeshi Idezawa mengatakan bahwa industri internet sering kali beroperasi sendiri-sendiri, di mana yang kuat akan terus tumbuh menjadi lebih besar dan menyisakan kesempatan maju bagi rivalnya.

"Bahkan jika digabungkan, kapitalisasi pasar, skala bisnis, dan pengeluaran R&D kami masih dikerdilkan oleh raksasa teknologi global," ujarnya, seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (18/11/2019).

Dengan kesepakatan merger tersebut, Z Holdings dan Naver akan membeli pemegang saham publik Line dalam penawaran tender dengan proyeksi harga 5.200 yen per saham.

Masing-masing perusahaan berencana untuk menghabiskan 170 miliar yen atau senilai US$1,56 miliar dalam penawaran tersebut.

Naver sudah memiliki 73% saham Line, sementara SoftBank Corp, lini usaha telekomunikasi domestik dari kerajaan bisnis Son, memegang sekitar 44% saham di Z Holdings.

SoftBank dan Line sudah melakukan pembicaraan terkait konsolidasi ini sejak Juni dan menetapkan gagasan merger pada Agustus. Keduanya akan memegang masing-masing 50% dari saham perusahaan gabungan.

Kedua perusahaan terus bersaing di bidang-bidang seperti pembayaran digital, dan aliansi akan memungkinkan mereka menghemat modal untuk pengeluaran seperti subsidi.

Mereka juga aktif berinvestasi dalam kecerdasan buatan untuk meningkatkan layanan perusahaan.

Z Holdings dikabarkan akan mengalokasikan 100 miliar yen setiap tahun untuk pengembangan produk-produk berbasis teknologi kecerdasan buatan.

"Big data adalah kunci untuk masa depan kedua perusahaan. Merger akan memungkinkan mereka untuk membuat repositori data klien secara besar-besaran," kata Koji Hirai, kepala perusahaan penasihat M&A dari Kachitas Corp.

Idezawa dan Kentaro Kawabe, CEO Z Holdings, mengatakan ada potensi sinergi di sejumlah area layanan yang mencakup konten media, fintech, iklan, komunikasi dan perdagangan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Raksasa Silicon Valley seperti Google, Amazon, Facebook Inc. dan startup China telah memimpin dalam mendorong pengembangan AI dan mengubah hasil penelitian menjadi produk komersial.

Hal ini membuat sebagian besar perusahaan lain harus berjuang untuk menyerap SDM dengan bakat langka dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam.

Line dan Yahoo Jepang yakin mereka dapat memanfaatkan pengetahuan lokal untuk tetap berpacu di negara asal mereka dan pasar di mana layanan mereka cukup populer, termasuk Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper