Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 150 robot buatan siswa-siswi madrasah se-Indonesia beradu canggih dalam Kompetisi Robotik Madrasah 2019 di Surabaya, Jawa Tmur, pada Sabtu (16/11/2019).
Sekjen Kementerian Agama M. Nur Kholis Setiawan berharap kompetisi ini berpengaruh signifikan bagi pengembangan teknologi, robotika, dan otomasi di lembaga pendidikan yang dulu lebih dikenal sebagai sekolah agama.
"Anak-anak kita sekarang ini adalah generasi centennial atau yang lebih dikenal dengan generasi Z. Mereka perlu kita beri wahana kreativitas seluas mungkin. Acara seperti ini akan merangsang siswa-siswi madrasah mempersiapkan diri menghadapi era induustri 4.0," ujarnya sebagaimana dilansir laman resmi Kemenag.
Dengan upaya simultan, dia berharap madrasah dapat memperluas kompetensinya menjadi sekolah agama yang melek teknologi. "Untuk hal-hal seperti ini jangan ada masalah biaya. Kalau kurang anggaran, lapor ke saya."
Dengan perkembangan terkini, lanjutnya, minat masyarakat terhadap madrasah meningkat tajam. Madrasah negeri terus kebanjiran pendaftar setiap tahun. Kemenag tercatat menaungi 49.337 madrasah dari madrasah ibtidaiyah (MI) hingga madrasah aliyah (MA) se-Indonesia, baik negeri maupun swasta.
"Diperlukan suasana kompetitif untuk memberi mereka energi agar terus berinovasi. Pemerintah perlu hadir dan memberi penghargaan kepada yang berhasil," ucap Nur Kholis.
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Ahmad Umar mengungkapkan event di Surabaya ini merupakan gelaran yang kelima sejak 2015.
Sejak itu, menurut dia, minat madrasah terhadap robotik terus meningkat, terlihat dari jumlah pendaftar yang terus meningkat. "Tahun ini pendaftarnya mencapai 335 tim dari Aceh sampai Papua. Panitia menyeleksi hingga tinggal 150 tim."
Lomba terbagi dalam tiga kategori yaitu robot rancang bangun mesin otomatis, robot pemilah sampah, dan robot pendeteksi lingkungan dengan loT (Internet of Things).