Bisnis.com, JAKARTA - Badan Kepegawaian Nasional mencatat data pelamar seleksi CPNS 2019 per Sabtu (16/11/2019) pukul 15:43 WIB sebanyak 2.466.604 akun dibuat, 741.637 akun sudah mengisi formulir, 741.637 akun sudah submit.
Pengumuman yang di twitter @BKNgoid itu memerlihatkan baru sedikit pendaftar yang menuntaskan pengunggahan data. Twit yang diunggah Sabtu pukul 04:31 PM direspons beragam oleh warganet.
Salah satu pertanyaan yang muncul soal Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berubah alamat/domisili. Pemutakhiran (update) data ini dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Namun demikian, data di Sistem Seleksi CPNS Nasional belum mengadopsi pemutakhiran.
Ada juga pertanyaan soal akreditasi kampus, yang digunakan saat lulus atau ketika pendataran dilakukan. Warganet juga ada yang menanyakan bila lahir di Malaysia, tapi dalam sistem tidak ada data lokasi kelahiran tersebut bagaimana?
Tidak semua pertanyaan terjawab saat itu juga, tapi solusi bisa ditemukan dalam jawab lampau. Seperti soal KK bisa menggunakan data lama dan penyesuaian dilakukan saat pemberkasan.
Sementara dalam Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN) mencatat tak semua pendaftar menuntaskan langkah pendaftaran hingga submit. Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Badan Kepegawaian Negara Paryono menjelaskan data per Sabtu (16/11/2019) tersebut diperkirakan terjadi karena banyak pelamar mencari informasi mengenai perkembangan pendaftaran.
Baca Juga
Portal SSCN hingga saat ini telah terunggah informasi lowongan CPNS dari 507 instansi Pemerintah dari total 524 instansi yang membuka rekrutmen. BKN mengimbau para pelamar yang telah menentukan pilihan instansi dan formasi yang akan dilamar, khususnya yang telah membuat akun dalam portal SSCN, untuk segera menuntaskan tahapan pendaftaran hingga submit.
“Hal ini perlu dilakukan agar pelamar tidak terjebak dalam situasi hectic yang menyebabkan pelamar sulit mengakses portal SSCN karena saling menunda-nunda penyelesaian tahapan pelamaran,” jelas Paryono dalam rilis dikutip Minggu (17/11/2019).
Dia juga mengimbau pelamar untuk hanya menginput data dan berkas yang sebenarnya dan disyaratkan instansi. Dikhawatirkan data palsu/tidak benar yang justru tersimpan dalam database SSCN ataupun yang tercetak.
Data Center SSCN merilis informasi mulai maraknya pemakaian NIP dan KK untuk pendaftar abal-abal alias tidak niat mendaftar terbukti dengan banyaknya unggahan foto dan dokumen yang tidak dipersyaratkan instansi.
Pengunggahan foto atau dokumen yang tidak disyaratkan tersebut dapat menjadi pintu masuk instansi menyatakan bahwa pelamar yang bersangkutan tidak memenuhi syarat (TMS).