Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Staf Khusus Menteri BUMN Minta Ahok Diberi Kesempatan

Staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, meminta Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersama (FSPPB) memberi kesempatan kepada Basuki Thahaja Purnama atau Ahok untuk membuktikan kinerjanya di perusahaan pelat merah.
  Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) berbincang dengan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani (kedua kiri) sebelum upacara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). /Antara
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) berbincang dengan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani (kedua kiri) sebelum upacara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, meminta Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersama (FSPPB) memberi kesempatan kepada Basuki Thahaja Purnama atau Ahok untuk membuktikan kinerjanya di perusahaan pelat merah.

Pernyataan ini merespons penolakan FSPPB terhadap Ahok yang dikabarkan bakal menempati pos Komisaris Utama di perusahaan minyak negara.

"Siapa pun pemimpin kita, ya terimalah dengan baik. Apa lagi kan ini belum diuji di BUMN. Belum-belum sudah menolak," ujar Arya saat dihubungi Tempo pada Sabtu (16/11/2019).

Presiden FSPPB Arie Gumelar sebelumnya menyatakan menolak Ahok bergabung di Pertamina. Ia beralasan Ahok adalah tokoh yang kesohor kerap membuat kegaduhan.

Berdasarkan pesan pendek kepada Tempo pada Jumat petang lalu, Arie khawatir karakter mantan Gubernur DKI Jakarta yang acap menggebu-gebu ini akan berdampak pada organisasi Pertamina. Ia juga was-was ke depan hal ini bakal mempengaruhi distribusi energi dan pelayanan BBM kepada masyarakat.

Menanggapi alasan itu, Arya meminta serikat pekerja perusahaan pelat merah bersikap profesional. Menurut dia, sebagai pegawai, semestinya pekerja menerima siapa pun pemimpinnya. Apalagi, ia menyebut Ahok memiliki sikap transparan yang telah diakui banyak orang.

"Ahok ini kita lihat sebagai sosok profesional. Tidak ada yang bisa memungkiri bahwa dia memang profesional yang memang membawa simap transparansi," ucapnya.

Koran Tempo edisi Kamis, 14 November menulis Ahok disinyalir bakal menjadi calon kuat Komisaris Utama Pertamina. Dua sumber Tempo di internal Kementerian BUMN menyatakan bahwa Presien Joko Widodo sendirilah yang meminta Ahok menjabat sebagai bos BUMN. "Permintaan itu dari Presiden, bukan Erick yang mengusulkan ke Istana,” tutur sumber.

Penunjukan Ahok sebagai bos BUMN diperkuat dengan pemanggilannya ke Kementerian BUMN oleh Menteri Erick Thohir pada Rabu, 13 November lalu. Saat ditemui wartawan, bekas Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan dirinya diminta terlibat di salah satu perusahaan pelat merah.

Ahok lalu mengakui menerima tawaran tersebut. Namun, soal posisi yang akan ditempati, dia menyatakan belum tahu. "Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu, silakan tanya ke Pak Menteri," ucap Ahok.

Hingga berita diturukan, Ahok belum bisa dimintai tanggapan terkait penolakan dari FSPPB. Pesan yang dikirim Tempo belum dibalas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper