Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perempuan Melek Literasi Keuangan Jadi Penopang Ekonomi Nasional

Literasi keuangan penting untuk dipahami oleh perempuan karena kaum hawa mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara.

Bisnis.com,JAKARTA- Literasi keuangan penting untuk dipahami oleh perempuan karena kaum hawa mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara.

Meski demikian, kemandirian kaum perempuan belum didukung oleh keahlian dalam mengelola keuangan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2019 (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) indeks literasi keuangan perempuan masih lebih rendah dari laki-laki, yaitu 36,13 persen.

Pribudiarta Nur Sitepu, Sekretaris Kementerian  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA),  mengatakan menjadi penting apabila perempuan mampu, berdaya dan menjadi setara dengan laki-laki dalam bidang ekonomi, utamanya dalam memperoleh akses program pelatihan atau literasi terkait pengelolaan keuangan.

Di era informasi ini, katanya, upaya dan peluang perempuan di sektor ekonomi seharusnya lebih besar karena memungkinkan untuk bekerja di rumah dan berperan dalam ekonomi keluarga, apalagi bagi perempuan di akar rumput yang jumlahnya cukup besar.

"Selain itu, peningkatan ekonomi bagi perempuan juga mendukung program penguatan keluarga. Masalah-masalah dalam keluarga, seperti kekerasan terhadap perempuan atau anak akan jauh berkurang karena suami dan istri bersama-sama berperan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dalam keluarga,” tutur Pribudiarta, Kamis (14/11/2019).


Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK,  mengatakan bahwa umumnya perempuan adalah penentu arah kesejahteraan ekonomi keluarga. Namun, terdapat tiga tantangan dalam melakukan edukasi keuangan bagi perempuan.

Pertama, perempuan beranggapan bahwa mereka tahu cara mengelola keuangan dengan baik, padahal sebenarnya mereka hanya tahu cara mengelola keuangan mereka secara standar. Kedua, sebagian besar program pendidikan keuangan adalah kegiatan yang berdiri sendiri, padahal, perempuan membutuhkan lebih banyak program yang dilakukan secara berkelanjutan. Ketiga, target program pelatihan yang dilakukan masih terbatas dalam frekuensi dan cakupan,” tutur Sondang.

Sementara itu, Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch mengatakan bahwa program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan juga merupakan salah satu misi utama Prudential Indonesia untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia.

“Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang dilakukan secara berkelanjutan dapat memberdayakan perempuan Indonesia dalam mengelola dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat. Kegiatan ini juga merupakan perwujudan salah satu misi utama Prudential Indonesia, yaitu membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kesejahteraan, dan kesehatan yang menyeluruh,” terang Jens Reisch.

Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan 2019 merupakan hasil sinergi antara Kemen PPPA dengan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) demi mengoptimalkan kemampuan perempuan dalam mengatur keuangan keluarga, utamanya dalam perencanaan keuangan, pemetaan risiko, hingga menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper