Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Sambut Positif Gagasan Mendagri Tentang Evaluasi Sistem Pemilu

PDI Perjuangan menanggapi positif gagasan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem pemilu.
Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP selepas menghadiri acara HUT Megawati Soekarnoputri, Grand Sahid Jaya, Rabu (23/1/2019)/Bisnis-Aziz Rahardyan
Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP selepas menghadiri acara HUT Megawati Soekarnoputri, Grand Sahid Jaya, Rabu (23/1/2019)/Bisnis-Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan menanggapi positif gagasan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem pemilu.

Menurut Tito pelaksanaan pemilihan langsung menyebabkan tingginya biaya pemilu, korupsi dan ketegangan politik akibat demokrasi bercita-cita liberal kapitalistik yang diterapkan di Tanah Air.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai sistem politik, sistem kepartaian dan sistem pemilu harus senafas dengan demokrasi Pancasila yang mengandung elemen pokok perwakilan, gotong royong dan musyawarah.

“Pemilu langsung selama ini selain berbiaya mahal, memunculkan oligarki baru, kaum pemegang modal dan yang memiliki akses media yang luas, serta mereka yang mampu melakukan mobilisasi sumber dayalah yang berpeluang terpilih," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (8/11/2019).

PDI Perjuangan, kata dia, telah melakukan praktik politik guna menyempurnakan demokrasi Pancasila di internal partai. Partai menggunakan merit sistem melalui psikotest, tes tertulis dan wawancara di dalam pemilihan pimpinan partai di tingkat Provinsi dan kabupaten kota.

Hasto menyebut PDI Perjuangan tetap menerapkan musyawarah tanpa voting, dan dipimpin oleh ideologi Pancasila.

“Hasilnya, kualitas kepemimpinan Partai di semua tingkatan meningkat, berbiaya sangat murah, dan minim konflik. PDI Perjuangan menegaskan sebagai Partai dengan biaya paling kompetitif dan efektif di dalam melakukan konsolidasi struktural Partai,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper