Kabar24.com, JAKARTA — Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyoroti gejala isu mengenai ketakutan atau fobia terhadap Islam harus bisa dihilangkan.
HMI mengutus lima perwakilan untuk menghadiri dan mensukseskan acara Muktamar Persatuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) yang digelar di Internasional Islamic University Malaysia (IIUM), Malaysia 1—4 November 2019.
Pengurus HMI Zuhad Aji Firmantoro mengatakan bahwa muktamar itu menjadi momen yang tepat bagi pelajar dan pemuda Asia Tenggara, terutama yang tergabung dalam PEPIAT untuk memperkuat ukhuwah dan konsolidasi untuk kejayaan Islam di kawasan Asia Tenggara, bahkan dunia.
“Islam di Asia Tenggara harus berjaya. Meskipun kita mengetahui bahwa tantangan bagi umat Islam saat ini semakin berat,” ujarnya, Kamis (7/11/2019).
Menurut Zuhad Aji, Islam dan umat Islam saat ini sedang diperhadapkan dengan berbagai macam permasalahan, seperti politik, pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi.
Terlepas dari beberapa isu itu, Zuhad Aji dalam forum muktamar lebih khusus menyoroti isu Islamofobia.
“Saat ini, isu Islamofobia harus menjadi perhatian khusus kita sebagai aktivis pelajar atau pemuda Islam Asia Tenggara, mengingat isu ini semakin menggaung di tengah-tengah kita,” ungkapnya.
Dia pun membeberkan contoh gejala Islamofobia yang saat ini terjadi di Indonesia. Menurutnya, gejala-gejala Islamofobia itu muncul dalam istilah-istilah radikalisme, terorisme, intoleransi dan ekstrimisme yang sasaran tembaknya adalah menyudutkan Islam dan umat Islam.
Untuk itu, Zuhad Aji berharap agar Muktaram PEPIAT kali ini menghasilkan konsep dan dan formula khusus untuk menangkal Islamofobia.