Bisnis.com, JAKARTA - Iran mengambil langkah lebih jauh dari kesepakatan nuklirnya dengan kelompok negara industri maju dan mengumumkan pihaknya telah menggandakan jumlah sentrifugal canggihnya sebagai akibat langsung dari penarikan Amerika Serikat dari perjanjian tahun lalu.
Dengan mengoperasikan sentrifugal canggih dua kali lebih banyak Iran telah melanggar perjanjian 2015. Kini, Teheran sedang mengerjakan prototipe yang 50 kali lebih cepat daripada yang diizinkan oleh kesepakatan itu, ujar Ali Akbar Salehi, kepala Organisasi Energi Atom Iran seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (5/11/2019).
Salehi juga mengatakan Iran sekarang mengoperasikan setrigugal canggih 60 IR-6 yang dapat menghasilkan uranium yang diperkaya 10 kali lebih cepat dari generasi pertama IR-1 yang diizinkan berdasarkan perjanjian.
Dengan memulai sentrifugal canggih ini, Iran memotong waktu lebih jauh dari satu tahun yang diperkirakan para ahli. Artinya, Teheran memiliki bahan yang cukup untuk membangun senjata nuklir dengan kemajuan itu, ujar Saryl Kimball, Direktur Asosiasi Kontrol Senjata yang berbasis di AS.
Salehi juga menyebut bahwa meskipun Iran mengambil langkah-langkah yang mengkhawatirkan, namun masih ada peluang untuk membalikkan keadaan jika ada beberapa pengaturan diplomatik untuk membawa kedua belah pihak kembali kepada kesepakatan.
"Interpretasi kami adalah bahwa Iran berusaha meningkatkan tekanan pada Inggris, Prancis dan Jerman khususnya untuk menemukan beberapa pengaturan yang akan memungkinkan mereka untuk menjual minyak yang mereka beli ketika Iran tidak di bawah sanksi," ujarnya.