Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zona Euro Tetap Bertahan Berkat Ekspansi Ekonomi Prancis

Prancis, ekonomi terbesar kedua di zora euro, menonjol di tengah kesuraman Eropa karena ekonominya tidak begitu terekspos terhadap konflik perdagangan dan lebih bergantung pada permintaan domestik, yang telah didorong oleh pemerintah dengan pemotongan pajak.
Belanja ruumah tangga di Prancis./.Reuters
Belanja ruumah tangga di Prancis./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Ekonomi Prancis tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal ketiga, sebuah pertanda bahwa Prancis berhasil menghindari pelemahan manufaktur global yang mungkin mendorong Jerman ke dalam resesi.

Prancis, ekonomi terbesar kedua di zora euro, menonjol di tengah kesuraman Eropa karena ekonominya tidak begitu terekspos terhadap konflik perdagangan dan lebih bergantung pada permintaan domestik, yang telah didorong oleh pemerintah dengan pemotongan pajak.

Produk domestik bruto meningkat 0,3% dari kuartal kedua, berkat percepatan pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis.

Kinerja negara tersebut memberikan beberapa jaminan untuk ekonomi Eropa yang kini dilanda pertumbuhan yang rendah, investasi yang lesu dan meningkatnya ketidakpastian.

Dalam konferensi pers terakhirnya pekan lalu sebagai Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi memperingatkan risiko akan menjadi semakin buruk, bahkan setelah dia mengeluarkan stimulus moneter baru pada bulan September.

Sementara itu, data untuk zona euro yang akan dirilis Kamis (31/10/2019), diperkirakan hanya akan tumbuh 0,1% pada kuartal ketiga, yang akan menjadi kinerja terlemah selama lebih dari 6 tahun.

Jerman, ekonomi terbesar di blok ekonomi itu, kemungkinan akan tergelincir pada resesi teknis, meskipun hal tersebut belum akan terkonfirmasi hingga pertengahan November.

"Pelemahan manufaktur kemungkinan telah menyebar ke sektor jasa, memperpanjang masa perlambatan. Indikator utama konsisten dengan pertumbuhan yang masih lambat setidaknya hingga awal 2020, tetapi tidak menandakan penurunan yang mendalam," ujar ekonom Bloomberg Jamie Rush, Maeva Cousin dan David Powell, dikutip Rabu (30/10/2019).

Angka PDB Prancis yang kuat didukung oleh permintaan domestik, sedangkan ketegangan dagang menghambat ekspansi yang lebih luas.

Namun prospek ekonomi Prancis beragam.

Di saat data untuk Oktober menunjukkan rebound dalam sektor jasa dan sentimen konsumen yang kuat, ukuran kepercayaan manufaktur turun di bawah rata-rata jangka panjang untuk pertama kalinya dalam 4 tahun.

Ada juga sinyal tidak pasti yang datang dari perusahaan Prancis.

Renault SA telah memangkas prospek pendapatan dan keuntungannya karena ekonomi yang melemah berpotensi meredam penjualan serta aturan emisi yang telah lebih dulu menekan para pesaingnya di Jerman.

Pada saat yang sama, pemasok peralatan di sektor otomotif sepakat untuk mengikuti pedoman prospek pertumbuhan mereka untuk tahun ini.

Jika ekonomi di Prancis melemah, pemerintah hanya punya sedikit ruang untuk merespons karena Presiden Emmanuel Macron telah memberikan 17 miliar euro potongan pajak untuk meredakan protes Rompi Kuning dan utang publik telah mendekati 100% dari PDB tahunan.

Kondisi ini juga telah mengurangi suara dukungan dari para politisi terhadap seruan Draghi agar Jerman meningkatkan stimulus fiskalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper