Bisnis.com, JAKARTA - Pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengambil kesempatan untuk melarikan diri dan bersatu kembali karena pasukan sekutu AS pimpinan Kurdi konsentrasi membela diri dari serangan Turki.
Sebanyak lebih dari 800 tersangka tahanan ISIS melarikan diri dari kamp Ayn Issa di Suriah utara kemarin, menurut pasukan Kurdi lima hari setelah serangan militer Turki ke Suriah utara.
Jelal Ayaf, Ketua bersama kamp Ayn Issa, mengatakan kepada media setempat bahwa 859 orang yang "berhasil lolos" berasal dari kamp yang menampung warga negara asing.
Dia juga mengatakan bahwa serangan sudah dilakukan oleh "sel-sel yang selama ini tidur" dari dalam kamp. Kamp itu selama digunakan untuk menahan tahanan ISIS, orang-orang terlantar dan keluarga atau afiliasi dari pejuang ISIS. Sedangkan beberapa pelarian dapat ditangkap kembali dan situasi di kamp sebagai "sangat tidak stabil."
Setidaknya 10.000 tahanan ISIS berada di kamp-kamp di timur laut Suriah, menurut pejabat Kurdi dan AS. Sekitar 2.000 adalah pejuang asing dan sisanya berasal dari Irak dan Suriah.
Ketika jet tempur Turki membombardir daerah itu, banyak personel yang bertanggung jawab untuk menahan para tahanan itu dipaksa ikut ke garis depan untuk membela diri atau keluarga mereka, kata pasukan Kurdi.