Bisnis.com, JAKARTA – Polda Papua mengamankan tersangka kasus tindak pidana penyebaran informasi palsu atau hoaks mengandung sara berinisial WHN (28) pada Sabtu, 12 Oktober 2019 pukul 18.30 WIT, di Jalan Yos Sudarso, Jayanti Sempan Timika, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan bahwa tersangka berinisial WHN tidak melakukan perlawanan saat ditangkap di kediamannya dan langsung digiring ke Polres setempat.
Pelaku, menurut Kamal secara sadar menyebarkan hoaks di media sosial mengenai makanan diduga mengandung racun, yang menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia di Timika, Papua. Padahal, Kamal menjelaskan informasi tersebut tidak benar, karena pihak Kepolisian sudah mengecek ke lokasi langsung.
“Pelaku menyebarkan informasi hoaks melalui media sosial dengan nama akun PERE. Saat ini, pelaku dan barang bukti sudah diamankan dan dibawa ke Polres setempat,” tuturnya dalam keterangan resminya, Senin (14/10/2019).
Berikut adalah postingan hoaks yang disebarkan WHN melalui media sosial Facebook dengan nama akun PERE pada 10 Oktober 2019 sekitar pukul 23.31 WIT.
Keracunan Makanan.
Keracunan Makanan yang akhirnya Ibu Hadelina Hagabal dan Gerentasia Hagabal menjadi Korban .
Kronologis Versi Keluarga KORBAN T. Hagabal ( Anak dari ibu korban ) ...!!!
Pada hari sabtu 05-10-2019 saya tiba dirumah kwamki lama jam 02:50 ( stengah tiga ) saya dari tembagapura , didalam rumah saya melihat empat orang ( mamanya , istrinya , dan kedua adiknya ) terlentang tak berdaya di ruang tengah , lalu saya sirami dengan Air Aqua yang saya bawa dan mama saya kaget bangun dan berkata " anak kami sedang sakit karena tadi pagi kami beli makanan diwarung gorong-gorong lalu sempat makan jadi badan kami sakit " kemudian saya berinisiatif menelfon teman teman saya untuk membawa mereka ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat ( RSMM ) SP 5 .
Setiba disana ( RSMM ), lampunya mati sehingga kami pulang , seketika tiba dirumah Istri saya Gerentasia Hagabal ( 24 thn ) , ia sudah terlihat sangat tak berdaya sehingga pada malam itu ( malam minggu ) juga ia meninggal dari rumah.
Namun karena melihat kondisi pada mama saya yang begitu memberat saat mengikuti pemakaman istri saya maka pada hari senin 07-10-2019 saya membawa balik ke RSMM ( Rumah Sakit Mitra Masyarakat) SP 5. Disana berselang waktu akhirnya Mama saya juga meninggal pada malam harinya.
Selama Mama saya berada dirumah , ia selalu muntah hingga sampai pada muntah darah dan kedua adik saya yakni Fery Hagabal ( 10 thn ) dan Fredy Hagaba ( 12 ) thn itu sudah baik baik karena mendapatkan perawatan selama dua hari di RSMM dan pada kamis Pagi mereka telah Pulang.
Ketika sadar , saya menanyakan kepada adik dua saya apakah kalian tahu dimana tempat mama beli makanan lalu mereka menjawab tidak tau dan juga memang umur mereka masih kecil untuk mengingatnya kembali .
Saran ...!!
Maka itu kepada saudara saudari yang merasa kulit hitam dan keriting rambut berhati hatilah dalam mengkomsumsi bahan makanan jadi maupun instan yang di jual oleh pihak yang tak bertanggung jawab dan tak jelas.
Salam sadar.....!!!