Bisnis.com, PEKANBARU — Jumlah titik panas yang jadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatra naik jadi 543 dan menyebabkan Kota Pekanbaru pada Jumat, 11 Oktober 2019 pagi kembali diselimuti kabut asap.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Jumat pagi satelit Terra dan Aqua mendeteksi kenaikan jumlah titik panas dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Pada Kamis (10/10/2019) sore, jumlah titik panas mencapai 405, sedangkan pada Jumat pagi naik menjadi 543 titik.
Titik panas paling bayak di Provinsi Sumatra Selatan yakni ada 310 titik, Lampung ada 96 titik, Jambi 86 titik, Bangka Belitung 35 titik, dan Bengkulu 1 titik panas.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno mengatakan bahwa jumlah titik panas di Provinsi Riau ada 15 titik. Lokasinya di Kabupaten Kuansing ada 1 titik, Indragiri Hilir (Inhil) 4, dan Indragiri Hulu (Inhu) ada 10 titik panas.
Dari jumlah itu, ada 10 yang dipastikan titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yaitu lokasinya di Kabupaten Inhu ada 8 titik, dan Inhil 2 titik.
BMKG juga menyatakan bahwa Kota Pekanbaru pada pagi ini diselimuti kabut asap sisa karhutla.
"Kota Pekanbaru terpantau asap dengan jarak pandang dua kilometer," katanya.
Berdasarkan pantuan Antara, karhutla masih terjadi di daerah pinggiran Pekanbaru seperti di daerah Air Hitam. Kemudian, kebakaran lahan gambut juga masih terjadi di daerah Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, yang berbatasan dengan Pekanbaru.