Bisnis.com, PEKANBARU — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru mencatat selama periode Januari—September 2019 terjadi 173 kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Ibu kota Provinsi Riau itu.
“Kejadian karhutla [kebakaran hutan dan lahan] terbanyak di wilayah Kecamatan Payung Sekaki dan Bukit Raya masing-masing 42 kejadian,” kata Kepala DPKP Pekanbaru Burhan Gurning, Rabu (25/9/2019).
Menurutnya, kebakaran tertinggi lainnya terjadi di Kecamatan Tampan sebanyak 33 kasus, di Kecamatan Rumbai dan Marpoyan Damai masing-masing 18 kasus, di Kecamatan Tenayan Raya 14 kasus.
Selain itu, kata Burhan, karhutla juga terjadi di Kecamatan Rumbai Pesisir sebanyak 5 kasus serta dan Kecamatan Lima Puluh sebanyak 1 kasus, selanjutnya di wilayah Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Pekanbaru mencapai 16 kali kejadian kebakaran lahan.
"Jadi, untuk luas lahan yang terbakar secara keseluruhan di Pekanbaru dan perbatasan wilayah Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, mencapai 225,506 hektare, ini yang juga turut memicu kondisi ISPU [Indeks Standar Pencemar Udara] memburuk," ungkap Burhan.
Meskipun Rabu (25/9/2019) dini hari Kota Pekanbaru dan sekitarnya diguyur hujan, kata Burhan, DPKP Pekanbaru masih melakukan pemadaman lanjutan kebakaran lahan yang terjadi di Jalan Angsa Putih dan Jalan M Taher, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya.
Baca Juga
Bahkan, katanya, kini dilakukan pemadaman karhutla di lahan yang berada di Jalan Sepakat dengan menyiagakan sebanyak enam unit armada pemadam kebakaran, dan sumber air memadai serta bahan bakar mencukupi.