Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menjalankan lompatan besar dalam inklusi keuangan sepanjang 2017-2019.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan Indonesia telah mencapai perkembangan yang substansial di bidang Keuangan Inklusif pada 2017-2019. Dalam rentang yang relatif singkat itu agen branchless banking tumbuh hingga 182% yakni mencapai 800.000 agen.
"Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong Keuangan Inklusif di tingkat nasional," ujar Jusuf Kalla dalam pernyataan resmi dalam pertemuan Bilateral dengan Ratu Maxima, utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Secretary General's Special Advocate/UNSGA) untuk Inklusi Keuangan, Rabu (25/9/2019) waktu Indonesia.
Komitmen meningkatkan inklusi keuangan itu merupakan upaya pendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan di tengah melambatnya ekonomi global.
Inklusi keuangan juga dijalankan dengan mempercepat program terkait pembagian sertifikat lahan. Indonesia telah berhasil meningkatkan pembagian sertifikat lahan hingga dua kali lipat dalam satu tahun. Pada 2017 jumlah sertifikat yang berhasil diterbitkan baru 4,2 juta unit, namun setahun kemudian naik menjadi 9,4 juta sertifikat pada 2018.
Program Kedepan
Sementara itu, untuk semakin meningkatkan inklusi keuangan kedepannya, Jusuf Kalla menyebutkan pemerintah telah menetapkan enam prioritas sepanjang 2019.
Prioritas percepatan inklusi keuangan itu meliputi peningkatan literasi keuangan dan perlindungan konsumen, perluasan pembukaan rekening, percepatan sertifikasi hak properti masyarakat yang dapat dijadikan agunan, optimalisasi layanan agen bank, peningkatan layanan keuangan digital dan transaksi non tunai, dan penguatan monitoring dan evaluasi keuangan inklusif.
"Saya harapkan dukungan Yang Mulia bagi pemajuan keuangan inklusif di Indonesia," kata Jusuf Kalla.
Sementara itu, Ratu Maxima mengapresiasi atas capaian kemajuan Inklusi keuangan di Indonesia
Ratu Máxima Zorreguieta Cerruti lahir 17 Mei 1971 adalah Permaisuri Belanda sebagai istri dari Raja Willem-Alexander. Ia menjadi permaisuri pasca kenaikan takhta suaminya pada tahun 2013, dan merupakan Permaisuri Belanda pertama sejak 1890.