Bisnis.com, SURABAYA – Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) mengusulkan agar pemerintah menerapkan konsel Masaro (Manajemen Sampah Zero) tanpa harus melarang penggunaan plastik karena menghambat pertumbuhan industri.
Budi Susanto Sadiman, Direktur Pengembangan Bisnis Inaplas, mengatakan sejak awal Inaplas sangat perhatian terhadap masalah lingkungan dan prihatin dengan kurang baiknya manajemen penanganan sampah.
“Inaplas sangat tidak setuju dengan pelarangan penggunaan kantong plastik karena selain tidak memecahkan masalah sampah plastik, juga merupakan kemunduran pemahaman, dan dampaknya negatif terhadap pertumbuhan industri, serta penciptaan lapangan kerja,” jelasnya, Senin (9/9/2019).
Dia mencontohkan, dengan adanya pelarangan, satu provinsi bisa bisa kehilangan peluang investasi hingga US$8 miliar lantaran kebijakan tersebut. Untuk itu, perlu langkah lain yang lebih bijak dalam menyikapi masalah sampah plastik yakni menerapkan Masaro.
“Inaplas langsung ke sasaran yakni mengusulkan manajemen sampah Masaro, yang mampu menangani sampah tanpa tercecer atau zero waste, bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus circular economy yang menghasilkan nilai tambah,” jelasnya.
Budi menjelaskan saat ini sudah ada 3 pilot project plant akan menerapkan Masaro, satu di antaranya adalah Industri Pengolahan Sampah (IPS) Masaro Cilegon yang akan diresmikan pada 12 September mendatang.
Selain itu, ada 7 daerah lain yang juga berminat untuk menerapkannya, seperti Pekanbaru, Batam, Cirebon, Wonosobo, Bandung, Jakarta dan Bekasi.