Bisnis.com, JAKARTA – Setidaknya 26 orang tewas dalam serangan pembakaran oleh tersangka anggota geng di sebuah bar di pelabuhan Coatzacoalcos kemarin malam, kata Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador.
Serangan itu merupakan sebuah pukulan baru terhadap upayanya pemerintah untuk meredam aksi kekerasan.
Menyebut serangan itu “sangat mengerikan,” Lopez Obrador mengatakan pada konferensi pers bahwa pembakaran dilakukan setelah tersangka anggota geng menutup pintu keluar darurat bar di Coatzacoalcos dan kemudian menyulut api.
Kantor jaksa agung negara bagian Veracruz menyatakan dalam sebuah pernyataan 10 wanita dan 16 pria tewas dalam kebakaran di bar ‘Caballo Blanco’, dan 11 orang yang terluka dirawat di rumah sakit terdekat seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (29/8/2019).
Lopez Obrador mengatakan bahwa penyelidikan awal mengindikasikan beberapa tersangka pelaku serangan itu merupakan tahanan yang telah dibebaskan.
Serangan itu adalah salah satu pembunuhan massal terburuk sejak veteran sayap kiri Lopez Obrador menjabat pada Desember tahun lalu. Padahal, dia berjanji untuk mengamankan Meksiko dengan memerangi korupsi dan ketidaksetaraan.
Sejauh ini, jumlah angka pembunuhan terus meningkat setelah mencapai tingkat rekor pada tahun 2018.
Aksi tersebut menyusul serangan pada April lalu di sebuah bar lain di Veracruz di kota Minatitlan yang menewaskan 13 orang.