Bisnis.com, JAKARTA -- Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik jarak dekat ke laut di timur negara itu, Sabtu (24/8/2019).
Ini merupakan peluncuran rudal yang ketujuh oleh Pyongyang setelah pertemuan antara pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump di perbatasan Korut-Korea Selatan (Korsel) pada Juni 2019.
Korsel menyatakan rudal itu kemungkinan diluncurkan dari lapangan udara militer Sondok, Provinsi Hamgyong Selatan. Seperti dilansir Reuters, rudal tersebut meluncur sejauh 380 kilometer (km) dan mencapai ketinggian 97 km.
Peluncuran rudal ini menyulitkan upaya pembicaraan antara AS dengan Korut terkait masa depan program nuklir dan misil balistik negara di Semenanjung Korea itu. Negosiasi denuklirisasi antara kedua negara bisa dikatakan stagnan setelah Trump dan Kim bertemu di Hanoi, Vietnam pada Februari 2019.
Adapun Trump menyatakan hubungan antara Washington dengan Korut terjalin dengan sangat baik.
"Kim Jong Un bersikap tanpa basa basi dengan saya," ujarnya di Gedung Putih, Jumat (23/8) waktu setempat.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Militer Jepang Takeshi Iwaya mengatakan aksi Korut ini merupakan pelanggaran resolusi PBB dan tidak bisa dibiarkan. Dia mengungkapkan rudal tersebut jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang dan tidak mengancam keamanan nasional Negeri Sakura.
Korut Luncurkan Rudal Ketujuh dalam 2 Bulan
Rudal ini jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
33 menit yang lalu
Donald Trump Pilih Pam Bondi Jadi Calon Jaksa Agung AS
5 jam yang lalu