Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dahnil Anzar Sebut Fadli Zon Tak Bersedia Jadi Menteri

Hingga saat ini Partai Gerindra belum memutuskan apakah akan bergabung dengan pemerintah atau menjadi oposisi mengingat belum ada pembicaraan resmi dari Prabowo Subianto.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Azhar berjalan saat tiba di PN Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Azhar berjalan saat tiba di PN Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah bahwa Fadli Zon tertarik bergabung pada kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Yang jelas saya dengar dari Bang Fadli, Bang Fadli tidak bersedia bergabung, [dalam kabinet]" katanya usai mengisi acara di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Kabupaten Sukoharjo, Kamis (22/8/2019).

Meski demikian, ia tidak tahu persis apakah Fadli Zon sudah ditawari untuk masuk kabinet atau belum oleh pihak Joko Widodo.

Sementara itu, Dahnil juga mengatakan, hingga saat ini Partai Gerindra belum memutuskan apakah akan bergabung dengan pemerintah atau menjadi oposisi mengingat belum ada pembicaraan resmi dari Prabowo Subianto.

"Bapak Prabowo sebagai Ketua Dewan Pimpinan belum pernah membicarakan terkait kursi kabinet saat pertemuan dengan Jokowi, Megawati, BG [Budi Gunawan] maupun Jusuf Kalla," katanya.

Meski demikian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Prabowo.

Sementara itu, apakah nanti akhirnya bergabung atau tidak, dikatakannya, Prabowo akan tetap aktif memberikan masukan kepada pemerintah terutama terkait hal-hal yang sifatnya kualitatif.

"Misalnya, terkait konsep ketahanan dan pangan, energi dan konsep tentang pertahanan. Konsep tersebut bahkan sudah disampaikan saat bertemu dengan keempat tokoh tadi," katanya.

Ia mengatakan, gagasan yang disampaikan oleh Prabowo lebih bersifat akademik dan ke arah visi bagaimana memperbaiki Indonesia ke depan.

"Kalau kemudian Presiden merasa konsep itu cocok, sesuai dan mau digunakan, silahkan. Kalau enggak juga silahkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper