Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Butuh US$72 miliar untuk Mitigasi Kenaikan Air Laut

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memperkirakan negaranya membutuhkan biaya paling tidak US$72 miliar (SG$100 miliar) untuk memitigasi kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global.
Patung Merlion, Singapura
Patung Merlion, Singapura

Bisnis.com, JAKARTA--Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memperkirakan negaranya membutuhkan biaya paling tidak US$72 miliar (SG$100 miliar) untuk memitigasi kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global.

“Berapa biaya untuk melindungi diri dari naiknya permukaan laut? Dugaan saya mungkin SG$ 100 miliar selama 100 tahun, sangat mungkin lebih, ”kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong, dikutip dari Reuters, Senin (19/8/2019).

Upaya mitigasi yang mungkin akan dilakukan ke depan oleh Singapura, antara lain membangun polder seperti yang diterapkan di Belanda, yakni area tanah yang direklamasi dari perairan, atau mereklamasi serangkaian pulau di lepas pantai dan menghubungkannya dengan bendungan.

Singapura telah mengambil beberapa tindakan untuk mengantisipasi kenaikan air laut, termasuk memberlakukan pajak karbon dan meminta agar pembangunan infrastruktur penting baru, seperti terminal dan bandara, di tempat yang lebih tinggi.

Awal tahun ini, pemerintah Singapura menyatakan akan menghabiskan SG$ 400 juta selama 2 tahun ke depan untuk meningkatkan dan memelihara saluran air negara itu dan memperkuat ketahanan banjirnya.

Mengutip Straitstimes, Perdana Menteri Lee mencatat bahwa permukaan laut diproyeksikan akan naik hingga 1 meter pada akhir abad ini. Sedangkan sebagian besar wilayah Singapura berada hanya 15 meter di atas permukaan laut rata-rata. Bahkan, sekitar 30 persen wilayahnya berada kurang dari 5 meter di atas permukaan laut rata-rata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper