Kabar24.com, JAKARTA--Tentara Pakistan mengatakan sedikitnya tiga orang anggotanya dan lima tentara India tewas setelah terjadi baku tembak di wilayah perbatasan Kashmir yang disengketakan.
Akan tetapi, pihak India membantah ada korban jiwa di antara pasukannya. Mayor Jenderal Asif Ghafoor, juru bicara angkatan bersenjata Pakistan, menulis di Twitter kemarin bahwa tiga tentaranya tewas bersama dengan lima prajurit India ketika pasukan India melepaskan tembakan di sepanjang perbatasan yang diperebutkan. Wilayah itu dikenal sebagai Garis Kontrol (LOC).
"Baku tembak di antara kedua pasukan masih berlanjut," tulis Ghafoor seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (16/8).
Dia mengatakan kepada bahwa tiga warga sipil juga tewas kemarin dalam aksi penembakan di lintas batas yang sama di sisi Pakistan dari LoC.
Seorang juru bicara militer India membantah pernyataan tentara Pakistan. "Tidak ada korban, pernyataan ini salah, "kata juru bicara itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor-kantor berita, tentara India mengatakan bahwa dari sekitar jam 7 pagi Pakistan telah melanggar gencatan senjata antara kedua negara di LoC yang sangat militeristik.
Meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan terjadi setelah pemerintah nasionalis Hindu New Delhi pekan lalu mencabut status khusus untuk Kashmir yang dikuasai India.
Keputusan India memblokir hak negara bagian Jammu dan Kashmir yang mayoritas Muslim untuk mengatur hukumnya sendiri dan memungkinkan orang yang bukan penduduk untuk membeli properti di sana.
Saluran telepon, internet dan jaringan televisi telah diblokir dan ada pembatasan pergerakan warga setempat.
Menjelang langkah kontroversialnya pada 5 Agustus, India juga mengerahkan ribuan pasukan tambahan dan menangkap para pemimpin politik di Kashmir yang dikuasai India.
Pada hari Rabu lalu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berpidato di hadapan majelis legislatif lokal Kashmir yang dikuasai Pakistan di Muzaffarabad.
Dalam pidatonya, dia mengatakan sudah waktunya memberi New Delhi pelajaran dan berjanji untuk "berjuang sampai akhir" melawan agresi India.
Khan menyamakan langkah India di Kashmir dengan Nazi Jerman, menuduh mereka melakukan pembersihan etnis, dan mengimbau masyarakat internasional untuk mengambil tindakan.
Pakistan secara resmi juga meminta Dewan Keamanan PBB pada Selasa malam untuk mengadakan pertemuan darurat guna mengatasi situasi tersebut.