Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi ini mengubah kehidupan sehingga produk ada umurnya, dan umurnya makin pendek.
Berikut penjelasan akademisi dan pebisnis Rhenald Kasali saat menjelaskan salah satu topik dari buku barunya dari serial disruption berjudul ‘#MO: Sebuah dunia baru yang membuat banyak orang gagal paham’.
“Di sini (dalam buku) ada foto tim saya yang harus orang muda, karena yang tua itu gagal paham. Totalnya ada 20 orang. Jadi kalau saya tanya soal Google lakukan sekarang dengan game, mereka langsung tahu. Cara nyari duitnya gimana? Googling research, (mereka) cepat sekali,” katanya saat ditemui di rumah perubahan Rhenald Kasali, Bekasi pada Rabu (13/8/2019).
Saat ini, menurutnya, bisnis lebih banyak dikuasai oleh anak muda, yang mau tidak mau menggantikan kekuatan pakar senior, mengingat adanya perkembangan jaman seperti keberadaan teknologi baru yang tidak bisa terelakkan.
“Mereka (senior) harus melihat pendekatan baru, dan kolaborasi dengan ekosistem, perkuat basis SDM kaum muda, karena orangmuda ini yang tahu bagaimana menggunakan teknologi,” ungkapnya.
Dalam buku terbitan Mizan yang dijual seharga Rp165 ribu tersebut, Rhenald juga membahas isu sosial dan bisnis seperti fenomena single’s day yang diprakarsai Alibaba, Tantangan ‘Berapa Harga Outfit Lo?’ hingga efek jejaring sosial melalui petisi Justice for Audrey akibat dari isu kekerasan seksual.
Hal ini dimaksudkan agar setiap individu mulai beradaptasi dengan perkembangan jaman dengan memanfaatkan isu dan kekuatan strategi dalam membangun reputasi produk sehingga bisa bertahan di pasarnya.
“Dari situ saya melihat gila nih peradaban baru. Sumber keributan politik, keributan ekonomi, karena gagal paham, makanya judulnya belakangan saya kasih judulnya ada unsur gagal paham. Saya dalemin lebih lanjut analisisnya sudah berubah dari 20 tahun lalu dengan sekarang. Berubahnya dimana? Saya jelasin di buku ini,” tutupnya.