Bisnis.com, JAKARTA - Anda dapat berjalan naik dan turun sesuka hati di Spanish Steps yang terkenal itu, tetapi jangan coba-coba duduk untuk menikmati momen ini karena polisi akan mengusir dengan peluit dan mengancam dengan denda. Pemerintah kota telah memberlakukan larangan baru di situs tersebut.
Spanish Step digemari turis dan diabadikan dalam komedi romantis 1953 "Roman Holiday" bersama Gregory Peck dan Audrey Hepburn.
Otoritas setempat mengatakan, banyak orang duduk terlalu lama, menghalangi langkah orang lain. Bahkan tak sedikit wisatwan yang berhenti makan siang dari tempat makan cepat saji terdekat.
Tidak semua orang senang dengan upaya untuk memulihkan ketertiban, yang dimulai minggu ini.
"Saya pikir itu konyol, konyol. Anda hanya akan beristirahat sebentar di atas batu dan akhirnya Anda bergerak," kata Thomas Atkins, seorang turis Amerika dari Seattle, ketika ia menyaksikan polisi meniup peluit untuk memindahkan orang, seperti dilansir Reuters, Jumat (9/8/2019).
Vittorio Sgarbi, salah satu kritikus seni paling terkenal di Italia, menyebut gerakan itu seperti Fasis.
Denda bagi mereka yang tidak mematuhi polisi berkisar antara 160 hingga 400 euro. Namun sejauh ini, tidak ada tanda-tanda telah pemasangan informasi resmi kepada turis tentang larangan tersebut.
Turis asal Italia Federico Guerrinoni, mengatakan dia setuju dengan larangan itu.
"Aku tahu itu akan mengganggu beberapa orang, tetapi ada banyak orang yang tidak sopan yang menganggu situs itu. Jadi sedikit perlindungan tidak menjadi masalah, "katanya.
135 anak tangga dibangun pada 1726 untuk menghubungkan piazza di markas mereka dengan Gereja Tritunggal Mahakudus di puncak Bukit Pincio.
Orang Italia mengenal tangga-tangga sebagai "La Scalinata di Trinità dei Monti" merujuk pada gereja di atasnya. Dalam bahasa Inggris, situs ini dikenal sebagai Spanish Steps karena kedutaan Spanyol untuk Vatikan terletak di wilayah mereka.
