Bisnis.com, JAKARTA -- Korea Selatan menunda rencana mengeluarkan Jepang dari "daftar putih" negara-negara yang mendapatkan fasilitas kemudahan ekspor.
Pejabat Kementerian Perdagangan (Kemendag) Korea Selatan (Korsel) mengatakan para menteri Negeri Ginseng sebelumnya sepakat untuk memfinalisasi keputusan tersebut dalam pertemuan yang digelar pada Kamis (8/8/2019). Namun, seperti dilansir Reuters, mereka memutuskan untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.
Tidak dijelaskan alasan penundaan ini. Namun, penundaan tersebut disampaikan setelah Jepang meloloskan ekspor produk berteknologi tinggi pertama ke Korsel setelah Tokyo memperketat pengiriman barang ke Negeri Ginseng pada bulan lalu.
Perdana Menteri (PM) Korsel Lee Nak-yon mengumumkan produk yang mendapat izin ekspor adalah EUV photoresists, bahan kimia yang sangat penting untuk produksi cip Samsung.
Para produsen cip Korsel sangat bergantung terhadap bahan baku dari Jepang dan tidak bisa mendapatkan alternatif agar produksi aman. Salah satu bahan baku vital adalah hidrogen fluorida.
Hubungan antara kedua negara memburuk sejak akhir 2018, dipicu oleh sengketa kompensasi atas pekerja paksa di Korsel selama masa pendudukan Jepang pada Perang Dunia II. Pada Jumat (2/8), Jepang telah lebih dulu mengeluarkan Korsel dari daftar putih negara-negara yang mendapatkan fasilitas kemudahan ekspor.
Baca Juga
Pemerintah Jepang menyatakan izin ekspor kali ini diberikan setelah melalui pemeriksaan yang ketat.
"Jika ditemukan adanya penyimpangan penggunaan atas barang-barang selain produk berteknologi tinggi, kami akan melakukan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif agar kejadian serupa tidak terulang termasuk memperluas permohonan pemeriksaan," papar Menteri Industri Jepang Hiroshige Seko.
Dia menerangkan pihaknya biasanya tidak mengumumkan pemberian izin ekspor. Tetapi, kali ini dilakukan pengecualian karena Seoul menuding Jepang melakukan embargo ekspor.