Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan mengingatkan kepada Ketua Umum Partai Golkar untuk menepati janji terkait kedudukan sesuai UU MD3.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya membuka Kongres Nasional V PDIP di Bali, Kamis (8/8/2019).
Dalam pidato bernuansa santai dan diwarnai seloroh, Megawati menyebutkan soal upayanya mendukung Puan Maharani memenangkan suara di daerah pemilihannya.
Puan tercatat bertarung di Dapil V Jawa Tengah yang meliputi Solo, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.
Megawati menuturkan bagaimana dirinya berkampanya untuk Puan. Dia bertanya kepada warga Banteng, siapa Puan. Pertanyaan itu dijawab warga Banteng dengan menyebut Puan sebagai anak Megawati.
Lantas, Megawati meminta dukungan agar Puan bisa mendapat 50 ribu suara. Hasilnya, Puan memang berhasil memperoleh suara terbanyak di Pemilu 2019 dengan 420 ribu suara.
Saat menyebut soal keberhasilan Puan meraih suara terbanyak, Mega pun lantas menyapa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan mengingatkan agar menepati janji.
"Pak Airlangga, jangan mblenjani, ingat MD3," ujar Megawati yang ditanggapi Airlangga dengan mengacungkan jempol.
Mblenjani adalah kata dalam bahasa Jawa yang merujuk pada tindakan tidak menepati janji.
Seperti diketahui, sebelumnya beredar skenario bahwa Puan diplot untuk menempati posisi Ketua DPR. Hal itu dimungkinkan jika partai koalisi, termasuk Partai Golkar, menepati janji untuk mendukung Puan.
Pidato politik Megawati pada pembukaan Munas V PDIP diwarnai banyak seloroh sehingga suasana terkesan cair. Padahal, materi gurauan yang disampaikan Megawati menyentuh masalah politik seperti kesalnya Megawati saat Gerindra memindahkan markas pemenangan Pemilu ke Jawa Tengah hingga ke soal posisi di legislatif dan jatah menteri yang diinginkan PDIP.