Bisnis.com, JAKARTA--Tim Teknis yang dibentuk Polri untuk mengungkap kasus Novel Baswedan, Selasa (6/8/2019), menggelar rapat perdana. Tim ini diresmikan pada 1 Agustus 2019.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono membenarkan bahwa rapat itu merupakan rapat pertama yang dilakukan Tim Teknis, setelah dibentuk dan diisi sebanyak 120 anggota Polri dari unsur Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya.
Argo tidak menjelaskan lebih detail ihwal pembahasan pertemuan para Perwira Tinggi (Pati) Polri tersebut di Gedung Bareskrim Polri.
"Nanti Mabes Polri yang akan menjelaskan ya. Ini baru rapat pertama Tim Teknis," tutur Argo, Selasa (6/8/2019).
Berdasarkan pantauan Bisnis, tidak hanya Argo yang terlihat mendatangi Gedung Bareskrim Polri. Rapat perdana tersebut juga dihadiri Wakil Kepala Densus 88 Antiteror, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kasubdit Siber Polda Metro Jaya, Kadiv Humas Mabes Polri, dan Wakil Kepala Bareskrim Polri.
Seperti diketahui, Tim Teknis rencananya akan menghabiskan waktu paling lama tiga bulan untuk mengungkap dan menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Baca Juga
Tim juga akan menjalankan rekomendasi yang telah disampaikan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) beberapa waktu lalu kepada Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian.
Sebelumnya, Polri mengungkapkan Tim Teknis untuk mengungkap kasus Novel Baswedan memiliki strategi khusus untuk menangkap para pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan setelah mulai bekerja, Tim Teknis yang dipimpin Komjen Pol Idham Aziz selaku Kabareskrim akan melakukan olah TKP penyiraman air keras.
"Melalui teknologi canggih, pengolahan TKP bisa jadi lebih baik. Pembuktian ilmiahnya itu bisa mencapai sekitar 60 persen lah," tutur Dedi, Rabu (31/7/2019).
Setelah melakukan olah TKP, menurut Dedi, 70 saksi yang telah diperiksa Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan Tim Polda Metro Jaya kembali dipanggil dan diperiksa ulang agar informasi ihwal penyiraman air keras tersebut bisa mengerucut ke pelaku.
Tim Teknis juga akan mencari rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penyiraman air keras untuk mendapatkan wajah pelaku. Kemudian Tim Inafis yang tergabung dengan Tim Teknis akan membuat sketsa wajah pelaku.
"Nanti kami akan telusuri wajah pelaku itu melalui database Dukcapil agar identitas pelaku bisa semakin jelas dan mudah menangkapnya," kata Dedi.