Bisnis.com, JAKARTA – Belum genap dua tahun menjabat, Chief Executive Officer HSBC Holdings Plc John Flint mengumumkan pengunduran dirinya secara tiba-tiba hari ini, Senin (5/8/2019).
Dilansir Bloomberg, Chairman HSBC Mark Tucker mengatakan langkah ini dibuat untuk membantu bank memenuhi tantangan yang dihadapi ke depannya. Saham HSBC yang terdaftar di bursa Hong Kong telah jatuh sekitar 15 persen pada tahun lalu.
Flint akan diganti sementara oleh Noel Quinn, yang saat ini mencabat sebagai kepala perbankan komersial global HSBC. Pihak HSBC sendiri tidak memberikan alasan untuk keputusan tersebut, setelah merilis laporan keuangan kuartalan terbaru beberapa jam lebih awal dari yang dijadwalkan.
Flint (51 tahun) bergabung dengan HSBC pada tahun 1989 dan menjabat sebagai CEO pada Februari 2018 lalu.
“Ini aneh jika dilihat waktunya. Itu adalah langkah tiba-tiba mengingat masa ia menjabat sebagai CEO. Untuk jangka panjang, prospek untuk HSBC terlihat negatif," kata Alex Wong, direktur manajemen aset Ample Capital Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Sumber pendapatan terbesar HSBC berada pada perdagangan negara-negara Timur dan Barat, dan bank ini telah menghadapi pertanyaan mengapa bisnis yang sangat condong ke beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia tidak dapat menghasilkan return yang lebih baik.
Saat menjabat, Flint mengimplementasikan "Project Oak," sebuah program yang bertujuan mendapatkan lebih banyak dukungan dari para pengelola kekayaan untuk mengendalikan biaya perusahaan.
Sebelumnya, seorang sumber perusahaan mengatakan HSBC berencana melakukan PHK sedikitnya 500 karyawan secara global, dengan London kemungkinan berada di garis terdepan. Kepergian CEO ini mengikuti langkah kepala perbankan HSBC wilayah AS, Patrick Burke dan Greg Pierce.
Salah satu janji utama Flint saat ia menjabat adalah meningkatkan pendapatan melebihi kenaikan biaya. Dia gagal mencapai itu di tahun pertamanya, meskipun bank mengatakan pada hari Senin bahwa surplus di semester pertama tahun ini mencapai 4,5 persen.