Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rahasia PDIP Dorong Kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019

Sejak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015, ada 50,37 persen kepala daerah yang terpilih dari PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bersama sejumlah kepala daerah dari partainya dan pengamat politik Hanta Yuda berbicara soal peluang PDIP dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, di Jakarta, Senin (5/8/2019)./Bisnis-Lalu Rahadian
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bersama sejumlah kepala daerah dari partainya dan pengamat politik Hanta Yuda berbicara soal peluang PDIP dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, di Jakarta, Senin (5/8/2019)./Bisnis-Lalu Rahadian

Bisnis.com, JAKARTA -- Banyaknya kepala daerah dari PDI Perjuangan (PDIP) diklaim menjadi salah satu faktor yang membuat Presiden Joko Widodo meraih kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

 Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Dwi Hartono mengatakan sejak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015, ada 50,37 persen kepala daerah yang terpilih dari PDIP. Keberadaan mereka dianggap mendorong kemenangan Jokowi kala berhadapan dengan Prabowo Subianto di Pilpres tahun ini.

"Alhamdulillah, PDIP untuk kemenangan Pak Jokowi menyumbangkan 69,4 persen [suara] dari total kemenangan Pak Jokowi. Ini harusnya meneguhkan bahwa pola rekrutmen kaderisasi dan distribusi [kader] sudah mulai baik," ujarnya di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Berdasarkan data PDIP, ada 113 kader partai ini yang menjabat sebagai Bupati atau Wali Kota saat Pilpres 2019. Dari 113 daerah yang dipimpin kader PDIP, elektabilitas untuk Jokowi dan Ma'ruf Amin mencapai 69,4 persen dari keseluruhan suara di ratusan kabupaten/kota tersebut.

Jumlah itu merupakan yang tertinggi dibanding kontribusi daerah dengan Bupati atau Wali Kota dari partai politik (parpol) lain.

Suara untuk Jokowi-Ma'ruf dari 22 kabupaten/kota yang dipimpin Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) misalnya, hanya mencapai 63,5 persen. Kemudian, elektabilitas pasangan ini di 110 kabupaten/kota yang dipimpin kader Partai Golkar hanya 48,6 persen.

Meski mengklaim kesuksesan sejak Pilkada serentak dilakukan 2015, PDIP akan tetap membahas persiapan menghadapi Pilkada 2020 dalam Kongres Nasional V yang dijadwalkan digelar pada pekan ini.

"Mungkin ada masukan untuk lakukan koreksi evaluasi, misal terkait regulasi," tutur Bambang.

Dia menekankan pentingnya para kader dan calon kepala daerah dari PDIP di Pilkada 2020 untuk mempercayai hasil survei dari lembaga kredibel. Menurut Bambang, selama Pilkada 2015-2018 masih banyak calon kepala daerah dari PDIP yang percaya hasil survei lembaga tidak kredibel.

"Nanti akan kami tegaskan di Kongres, ini [mempercayai survei kredibel] sebagai persyaratan yang tidak bisa ditawar," tegasnya.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper