Bisnis.com, JAKARTA - Regenerasi kepemimpinan di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dianggap pasti terjadi, namun tidak dalam waktu dekat.
Menurut Peneliti Senior Centre for Strategic of International Studies (CSIS) J Kristiadi, regenerasi kepemimpinan pasti terjadi karena waktu terus berjalan. Namun, dalam konteks regenerasi di PDIP, Kristiadi menganggap pergantian pemimpin tak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
"Menurut saya kalau tidak ada regenerasi secara keseluruhan, tapi kita bisa mulai dari simpul-simpul yang kelihatan gelagatnya. Parpol itu kalau regenerasi ya bisa secara alamiah, tetapi juga aktualisasi ide, gagasan besar itu harus lebih kreatif lagi," ujar Kristiadi di Kantor CSIS, Jumat (2/8/2019).
Isu regenerasi kepemimpinan di PDIP kembali mengemuka menjelang berlangsungnya Kongres Nasional V PDIP, 8-10 Agustus 2019.
Kongres V PDIP akan membahas sejumlah agenda, di antaranya pemilihan ketua umum dan penyusunan arah kebijakan parpol 5 tahun ke depan.
Menurut Kristiadi, regenerasi kepemimpinan di parpol merupakan kewajiban. Namun, dia menganggap regenerasi bisa dilakukan secara parsial.
Baca Juga
"Sebab tidak bisa, tidak mungkin, suatu yang sangat karismatik ini ditularkan secara cepat. Ibu Mega itu karismatik luar biasa sebab sudah berpengalaman dan begitu banyak jabatan yang disandang," tuturnya.
Menjelang Kongres V PDIP sempat muncul kabar akan adanya struktur baru di partai pemenang Pileg 2019 ini yakni Ketua Harian. Namun, isu tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Andreas Pareira sempat mengatakan sejauh ini belum ada usulan mengenai pembentukan struktur baru seperti Ketua Harian dari Konferensi Cabang dan Konferensi Daerah pengurus PDIP di daerah.
"Bangunan struktur yang sekarang kan itu sudah ada dan sudah efektif dalam menjalankan tugas. Tinggal akan ada perubahan atau ada hal yang perlu berubah, ya kita lihat nanti di kongres," ujar Andreas di Kantor DPP PDIP, Kamis (1/8).
Andreas menyebut, aspirasi pengurus PDIP di daerah hanya semata menginginkan Megawati kembali menjadi Ketua Umum. Namun, dia tidak menampik bahwa regenerasi di PDIP pasti terjadi.
"Regenerasi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Oleh karena itu membuat kepengurusan partai 2019-2024 adalah untuk proyeksi ke depan, proyeksi semua kemungkinan baik secara organisasional maupun politik," kata Andreas.