Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenag Ajak Warga Bungkus Daging Kurban Memakai Daun Pisang

Kementerian Agama mendukung gerakan masyarakat dalam mengurangi penggunaan kantong plastik saat pembagian daging kurban.
Panitia memotong daging hewan kurban di Masjid Darul Muttakin Minasaupa Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (1/9). Umat muslim melakukan penyembelihan hewan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah dan membunuh keserakahan dan hawa nafsu. ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Panitia memotong daging hewan kurban di Masjid Darul Muttakin Minasaupa Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (1/9). Umat muslim melakukan penyembelihan hewan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah dan membunuh keserakahan dan hawa nafsu. ANTARA FOTO/Yusran Uccang

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama Republik Indonesia mendukung gerakan masyarakat dalam mengurangi penggunaan kantong plastik saat pembagian daging kurban. Warga diimbau dapat mengganti plastik dengan daun pisang.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Muhammadyah Amin mengapresiasi adanya gerakan untuk mengurangi kantong plastik saat pembagian hewan kurban Iduladha.

"Saya kira gerakan itu bagus. Kalau perlu pakai daun. Daun Pisang lebih bagus, amisnya bisa hilang. Apalagi kalau plastik yang hitam itu lebih tidak bagus menurut saya," katanya, Kamis (1/8/2019).

Penggunaan plastik memang marak ketika perayaan Iduladha. Panitia masjid menggunakan kantong plastik untuk membagikan daging ke warga sekitar. Namun demikian, dulunya masyarakat di desa sering menggunakan daun pisang sebagai pembungkus daging.

Menurut Amin masyarakat saat ini tidak banyak yang mengetahui manfaat daun pisang. Alhasil warga lebih banyak menggunakan plastik agar terlihat lebih efisien. Padahal plastik tidak terurai meski terkubur lama di dalam tanah.

"Dulu masyarakat kita di kampung kan pakai daun pisang dan amisnya hilang. Lebih bagus, tapi itu kan saran saya. Intinya jangan pakai plastik lagi," katanya.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan perayaan Hari Raya Iduladha akan diperingati pada 11 Agustus 2019. Waktu tersebut ditetapkan setelah Kementerian Agama menggelar sidang Isbat penentuan 1 Zulhujjah 1440 pada 2 Agustus 2019.

Menurutnya, para ahli melakukan rukyatul hilal di 92 titik. Seluruh petugas hilal telah disumpah oleh hakim pengadilan agama. Hasilnya dari jumlah titik tersebut, 10 diantaranya telah melihat hilal awal bulan Zulhijjah.

"Hilal berdasarkan hisab telah ada di atas ufuk 2 derajar 4 menit sampai 3 derajat 57 menit," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper