Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Ekonomi Eropa Diperkirakan Berlanjut

Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi dan koleganya tidak menepis kemungkinan data ekonomi zona euro yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan lanjutan pada kuartal dua tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi dan koleganya tidak menepis kemungkinan data ekonomi zona euro yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan lanjutan pada kuartal II tahun ini.

Sebagian data dari ekonomi utama zona euro, seperti Jerman dan Prancis, bersama dengan data keseluruhan produk domestik bruto Eropa akan dirilis berurutan sepanjang pekan ini.

Pertumbuhan yang mungkin melambat ke level 0,2% untuk kuartal kedua, laju yang rendah dan tidak mampu untuk memberikan sedikit dorongan pada upaya Draghi untuk menggerek inflasi lebih tinggi.

Survei bisnis di seluruh blok ekonomi Eropa tersebut akan menunjukkan kondisi sebenarnya, bagaimana bisnis mengatasi risiko dari ketegangan dagang dan permintaan yang lemah, serta harapan industri yang rendah terhadap ekspektasi kinerja yang lebih baik di kuartal ketiga.

Latar belakang ekonomi yang lemah juga menghantam perusahaan Eropa, terutama pembuat mobil, menyusul pernyataan yang kurang percaya diri dari produsen otomotif Daimler dan Renault.

"Pertumbuhan pada industri jasa masih membantu mengatasi pelemahan di sektor manufaktur, tetapi mungkin hanya dapat menopang risiko untuk sementara," seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (29/7/2019).

Ekonom Bloomberg memproyeksikan bahwa ekonomi Eropa akan mengalami penurunan dari 0,4% pada kuartal pertama ke kisaran 0,2% pada kuartal kedua.

"Tapi masih ada banyak hal yang bisa dinanti, kami memperkirakan kinerja yang sama akan berlanjut hingga kuartal ketiga. Dengan tingkat ekspansi menurun di bahwa tren, diperkirakan akan ada paket stimulus besar pada September," tulis ekonom Bloomberg.

Data inflasi, yang akan dirilis pekan ini, juga diperkirakan akan menambah kekecewaan ECB, di mana rasio untuk tingkat inflasi inti dan indeks harga konsumen (IHK) diperkirakan turun mendekati level 1%.

Sebuah survei yang dilakukan Jumat (26/7/2019), menunjukkan ekspektasi inflasi jangka panjang turun.

"Kami tidak menyukai apa yang kami lihat pada data inflasi," kata Draghi pekan lalu.

Draghi telah memberikan arahan kepada staf ECB dan bank sentral nasional untuk memeriksa langkah apa saja yang dapat diambil oleh pembuat kebijakan, sebelum pertemuan dewan ECB berikutnya.

Lebih banyak pemotongan suku bunga serta putaran baru pembelian obligasi tercantum di dalam solusi untuk menguatkan ekonomi, meskipun ada keraguan tentang berapa banyak ruang yang tersisa untuk mengimplementasikan kedua instrumen tersebut.

Rentetan data ekonomi yang akan dirilis pekan ini akan berperang pada analisa ekonomi zona euro serta memberikan gambaran untuk proyeksi ekonomi sampai dengan pertemuan bank sentral pada 12 September.

Di sisi pertumbuhan, pertumbuhan di Italia dan mungkin Jerman akan menunjukkan kontraksi pada kuartal dua.

Data ekonomi Jerman baru akan dirilis setelah 14 Agustus.

Sementara itu, Spanyol dan Prancis terlihat lebih solid, meskipun meningkatnya risiko eksternal berarti tren pertumbuhan secara umum masih pada momentum yang lebih lunak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper