Bisnis.com, JAKARTA – Berita ancaman berakhirnya era ‘Made in China’ serta berlanjutkan negosiasi perdagangan AS-China menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (11/7/2019).
Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:
Era ‘Made in China’ Berakhir? Era ‘Made in China’ terancam berakhir setelah data perdagangan menunjukkan permintaan domestik yang mengecewakan. Di sisi lain, penurunan harga komoditas meningkatkan risiko defl asi pada aktivitas manufaktur. (Bisnis Indonesia)
Negosiasi Dagang Kembali Berlanjut. Sejak perundingan dagang antara Washington dan Beijing mengalami hambatan pada Mei lalu, untuk pertama kalinya Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin melakukan kontak dengan delegasi China (Bisnis Indonesia)
Uni Eropa Pangkas Proyeksi. Komisi Uni Eropa memangkas proyeksi pertumbuhan dan infl asi zona euro untuk 2020. Langkah ini diambil sejalan dengan berlanjutnya ketegangan perdagangan dan ketidakpastian kebijakan di zona ekonomi tersebut (Bisnis Indonesia)
Eropa Menekan Aktivitas Nuklir Iran. Uni Eropa (UE) menilai Iran tidak berkomitmen atas kesepakatan nuklir tahun 2015 setelah negara para mullah tersebut meningkatkan aktivitas nuklirnya. Untuk itu, Uni Eropa mendesak perundingan baru yang dapat menggiring Iran supaya kembali mematuhi perjanjian semula. (Kontan)
Sinyal Suku Bunga Turun. Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell, memberi sinyal kuat akan menurunkan suku bunga acuan The Fed. Ia mengatakan, kekhawatiran tentang kebijakan perdagangan dan ekonomi global terus membebani prospek ekonomi Amerika Serikat (AS). (Kontan)
Ekonomi Inggris Lesu. Ekonomi Inggris pada Mei 2019 menguat melebihi sejumlah prediksi para ekonom dan analis. Persiapan pabrikan mobil memulai peningkatan produksi sebagai langkah antisipasi British Exit (Brexit) menopang penguatan ekonomi Inggris. Meski tercatat menguat, ekonomi Inggris diproyeksikan masih lemah menjelang Brexit. (Kontan)