Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS) Cui Tiankai beserta kedutaan besar China di Washington meluncurkan akun Twitter mereka pada Senin (8/7/2019) waktu setempat.
“Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Amerika Serikat dan Duta Besar Yang Mulia Cui Tiankai secara resmi meluncurkan akun Twitter mereka hari ini,” terang pihak kedutaan dalam sebuah pernyataan pada Senin.
“Kedutaan Besar China berkomitmen untuk membangun sikap saling memahami antara China dan AS melalui berhubungan dengan masyarakat Amerika di media sosial,” lanjutnya, seperti dilansir dari Bloomberg.
Meski Twitter sudah sejak lama diblokir di negeri Presiden Xi Jinping, banyak outlet media pemerintah dan diplomat negara ini mempertahankan akun mereka untuk membantu mempromosikan agenda-agenda China di luar negeri.
Dalam akunnya, Dubes Cui Tiankai mengungkapkan antusiasmenya untuk dapat berhubungan dengan lebih banyak warga Amerika.
I'm pleased to join Twitter and look forward to engaging with more American people. Feel free to follow me and @ChineseEmbinUS to stay looped in.
— Cui Tiankai (@AmbCuiTiankai) July 8, 2019
Debut Cui dan kedubes China di Twitter dilakukan setelah dua negara berekonomi terbesar di dunia ini sepakat memulai putaran baru perundingan perdagangan menyusul pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, bulan lalu.
As China & the US celebrate a 40-year long diplomatic relationship, we are pleased to join Twitter in which we can engage in more frequent and productive dialogue with Americans. #ChinaUS40
— Chinese Embassy in US (@ChineseEmbinUS) July 8, 2019
Proses yang terkontrol ketat bagi China untuk merilis informasi resmi berbeda dengan Trump. Presiden ke-45 AS ini rutin menggunakan akun Twitter-nya untuk mengumumkan langkah-langkah kebijakan, termasuk kenaikan tarif impor.
Langkah kedutaan besar China tersebut meneruskan kampanye media sosial yang diluncurkan oleh kementerian luar negeri China di dalam dan luar negeri dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan AS.
Pada Senin (8/7/2019), kementerian luar negeri China meluncurkan akun baru media sosial baru di aplikasi video TikTok, setelah mengikuti platform China, WeChat dan Weibo.