Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Minta Inggris Tak Campur Tangan Soal Hong Kong

Aksi protes yang melanda bekas jajahan Inggris itu telah memicu kembali ketegangan setelah perjanjian bersejarah kedua belah pihak tentang penyerahan pusat keuangan global kepada pemerintah China dilakukan 22 tahun lalu.
Pengunjuk rasa yang menggunakan payung mencoba masuk ke gedung Dewan Legislatif Hong Kong, Senin (1/7/2019). Unjuk rasa besar-besaran kembali terjadi di kota pelabuhan itu pada hari peringatan 20 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China./Reuters-Tyrone Siu
Pengunjuk rasa yang menggunakan payung mencoba masuk ke gedung Dewan Legislatif Hong Kong, Senin (1/7/2019). Unjuk rasa besar-besaran kembali terjadi di kota pelabuhan itu pada hari peringatan 20 tahun penyerahan Hong Kong dari Inggris ke China./Reuters-Tyrone Siu

Bisnis.com, JAKARTA – China secara terbuka meminta Inggris untuk “menahan diri dari campur tangan” atas Hong Kong, sementara itu Ingris meminta duta besar China untuk meredakan pertikaian diplomatik yang kian memanas.

Aksi protes yang melanda bekas jajahan Inggris itu telah memicu kembali ketegangan setelah perjanjian bersejarah kedua belah pihak tentang penyerahan pusat keuangan global kepada pemerintah China dilakukan 22 tahun lalu. Hong Kong didesain untuk terus menikmati kebebasan luas di bawah pendekatan ‘satu negara, dua sistem’ yang pertama kali diadopsi oleh China pada 1980-an.

Tetapi kekhawatiran dan frustrasi atas pengetatan bertahap yang diakukan Beijing melalui berbagai aturan itu meluas ke demonstrasi massa yang menentang rancangan undang-undang yang sekarang mandek terkait ekstradisi warga Hong Kong ke China.

Mereka juga melihat Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt—salah satu dari dua kandidat untuk menjadi perdana menteri Inggris berikutnya—mengambil kepemimpinan global dalam mengutuk seluruh pendekatan China pada ‘wilayah administrasi khusus’ itu.

Hunt meminta Beijing untuk tidak memanfaatkan aksi protes sebagai “dalih untuk penindasan” dan memperingatkan “konsekuensi serius” jika China melanggar komitmen yang dibuat untuk London beberapa dekade lalu.

Komentarnya memicu serangkaian kecaman dari China yang dimulai dengan kementerian luar negerinya di Beijing dan berlanjut dengan kedutaan besarnya di London.

“Dia tampaknya berfantasi pada kejayaan kolonialisme Inggris yang pudar dan kebiasaan buruk beraktifitas sambil memandang rendah urusan negara lain,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang dalam sebuah pengarahan rutin di Beijing seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (4/7/2019).

“Saya perlu menekankan kembali bahwa Hong Kong sekarang telah kembali ke tanah asalnya.”

Serangan diplomatik berlangsung pada konferensi pers yang diadakan dengan tergesa-gesa di London oleh duta besar China, Liu Xiaoming.

“Saya sangat berharap bahwa pemerintah Inggris akan menyadari konsekuensinya dan akan menahan diri dari campur tangan lebih lanjut dari potensi merusak hubungan kedua negara,” kata Liu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper