Bisnis.com, JAKARTA - Pendaftar calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bertabur nama-nama politisi yang sebagian gagal saat pemilihan legislatif kemarin.
Munculnya nama-nama politisi tersebut menjadi tantangan terkait dengan independensi dan netralitas lembaga auditor negara tersebut.
Berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya ada dua partai yang menjadi asal para pendaftar anggota BPK. Pertama, dari Partai Demokrat ada nama Nurhayati Ali Assegaf yang juga caleg dari Malang Raya.
Kedua, Gerindra terdapat sejumlah kadernya mulai dari Ferry Joko Juliantono, Haerul Saleh, Wilgo Zainar, hingga nama Pius Lustrilanang. Ketiga, Daniel Lumban Tobing, politisi PDI Perjuangan ini tercatat sebagai calon legislatif di Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar VII.
Dalam penelusuran Bisnis, sebagian besar daftar nama di atas selain politisi juga merupakan caleg atau calon legislatif yang gagal melenggang ke Senayan dalam pileg April kemarin.
Sementara itu, meski sebelumnya telah menjabat sebagai anggota BPK, ada nama petahana Harry Azhar Azis dan Achsanul Qosasih. Harry Azhar mantan Ketua BPK dan Politisi Golkar sedangkan Aqsanul anggota diketahui merupakan bekas politisi Demokrat.
Anggota Komisi XI DPR M.Misbakhun membenarkan bahwa nama-nama itu merupakan calon anggota BPK yang mendaftar dan dicatat di DPR. "Itu list daftar pendaftar anggota BPK dibuat oleh staf Komisi XI," katanya Minggu, (30/6/2019).
Adapun, para pendaftar tersebut akan mempereburkan 5 posisi pimpinan BPK yang akan selesai tahun ini. Kelima posisi itu yakni sebelumnya dijabat oleh Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, Harry Azhar Azis, Rizal Djalil, Achsanul Qosasih, dan Eddy Mulyani Soepardi (alm).