Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu AS : Kami Tak Mau Perang dengan Iran

Meski tak mau berperang dengan Iran, AS akan tetap mengambil langkah tegas terhadap negara Timur Tengah itu.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo./Reuters
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah AS menyatakan tak ingin berperang dengan Iran tapi tetap akan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan kapal-kapal yang lewat di rute penting Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo mengatakan Negeri Paman Sam tidak mau perang dan sudah melakukan apa yang diperlukan untuk menghindarinya.

"Iran harus paham bahwa kami akan terus mengambil langkah yang dapat menghalau Iran dari perilaku seperti ini," ujarnya kepada Fox News seperti dikutip Reuters, Senin (17/6/2019).

Pompeo mengacu kepada serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman yang terjadi pada Kamis (13/6). Presiden AS Donald Trump dan Pemerintah Arab Saudi menuduh Iran berada di balik serangan itu, yang dibantah oleh Iran.

Teluk Oman dan Selat Hormuz, yang menjadi lokasi serangan terhadap empat tanker pada bulan lalu, merupakan rute penting bagi pengiriman minyak dunia. Sebagian besar kapal mengambil minyak di Arab Saudi untuk kemudian dikirim ke seluruh dunia.

Pompeo mengklaim pihaknya memiliki bukti-bukti kuat yang menunjukkan Iran sebagai dalang serangan tersebut, termasuk video. Dia menegaskan AS akan mengambil semua langkah yang diperlukan, baik diplomatik maupun bukan, untuk menjamin keamanan rute pelayaran kapal.

Pompeo melanjutkan AS telah menghubungi negara-negara lain untuk membahas kemungkinan adanya respons internasional terkait serangan itu. Indonesia, bersama China, Jepang, Korea Selatan disebutnya sebagai negara-negara yang bergantung cukup besar terhadap kebebasan pelayaran di rute Timur Tengah.

"Saya yakin bahwa kalau mereka melihat risikonya, risiko terhadap ekonomi mereka dan rakyatnya dan perilaku berbahaya Iran, mereka akan bergabung dengan kami," tuturnya.

Hubungan AS dengan Iran memburuk setelah AS keluar dari perjanjian nuklir damai pada 2018, di mana kedua negara itu terlibat. AS pun kembali menjatuhkan berbagai sanksi kepada Iran, termasuk sanksi transaksi perbankan dan pelarangan ekspor minyak.

Kedua negara juga berada di sisi yang berseberangan dalam isu-isu lain, termasuk Suriah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper